Tidak lagi penuh aksi guling-gulingan dan ledakan. Tidak lagi melawan makhluk jadi-jadian seperti werewolf dan vampir ala Van Helsing. Resident Evil 9 kembali ke akar: game horor.
Bukan hoaks lagi. Capcom baru saja resmi mengumumkan seri terbaru Resident Evil (RE) yang memang sudah lama ditunggu, Resident Evil 9: Requiem (RE9UIEM), pada acara Summer Game Fest 2025. Pada saat diumumkannya, semua penggemar RE dan game horror langsung menyambut sangat meriah. Tentu saja ini karena kembalinya RE menjadi game horor yang sesungguhnya.
Seperti yang kita ketahui, RE sempat kehilangan jati diri yang sebenarnya. Pada awal perilisan di tahun 1996, Resident Evil sebenarnya sudah memproklamirkan diri menjadi game dengan genre Survival Horror hingga pada RE3, RE0 (Zero), Code Veronica, dan Outbreak 1 & 2.
Pada seri ke-4, RE sedikit merubah jati diri. Dari perspektif fixed camera menjadi over-the-shoulder camera, dan sedikit menambah unsur aksi tembak-menembak. Perubahan pada RE 4 ini dapat diterima dengan sangat baik saat itu.
Kemudian, RE benar-benar merubah jati dirinya. Ketika RE 5 dan 6 sangat menitik-beratkan pada aksi-aksi tembak-tembakan yang sarat dengan ledakan, fans pun mulai merasa kecewa. Apalagi ditambah dengan rilisnya RE Operation Raccoon City yang... ah, sudahlah.
Sempat kembali ke akar menjadi game horror di RE 7 (VII), namun dengan pandangan orang pertama (first person view) yang terlihat jelas sangat terinspirasi oleh game horor lainnya yang memang sedang sangat hype pada saat itu: Outlast, dan proyek Silent Hill yang batal rilis, P.T. (Silent Hills).
Sayangnya, lagi-lagi RE merubah jati diri di RE 8 (VIII) Village dengan melawan makhluk siluman seperti jelmaan serigala dan vampir seperti Van Helsing.
Tetapi, kini, RE sudah bertobat dan kembali pada akar jati diri yang sejati.
Kembali ke Raccoon City
Kembalinya RE menjadi game horor juga ditandai dengan kembalinya kita mengunjungi Raccoon City. Sang protagonis kita kali ini adalah Grace Ashcroft, seorang agen FBI yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus kematian misterius di sebuah hotel. Hotel yang sama dengan tempat kejadian tewasnya ibu dari Grace, Alyssa Ashcroft, yang terbunuh pada 8 tahun sebelumnya. Alyssa sendiri adalah seorang jurnalis di Raccoon City dan menjadi salah satu karakter yang dapat dimainkan di RE Outbreak 1 dan 2.
Gadis muda ini lalu mengunjungi dan pada akhirnya terjebak di reruntuhan Raccoon City, yang telah kita ketahui, sudah porak poranda setelah dihancurkan dengan bom pada saat RE3: Nemesis yang lalu.