Seiring berjalannya waktu nama Socrates pun semakin dikenal. Ia bahkan menjadi seseorang yang cukup fenomenal. Hal ini sangat terasa di kalangan para cendikiawan pada waktu itu. Wajar saja, karena sering kali para cendikiawan seolah dipermalukan ketika tidak sanggup berdialog dengan Socrates.
Hingga akhirnya suatu ketika dia diseret ke pengadilan. Ia diadili dengan tuduhan merusak pikiran generasi muda dan menolak kepercayaan dewa-dewa yang diakui negara. Dalam persidangan Socrates sama sekali tidak mau meminta maaf. Dia tidak mau memohon maaf, mengemis, apalagi menjilat hakim demi menyelamatkan dirinya sendiri. Itulah Socrates. Seorang filsuf yang mempunyai pendirian teguh.
Socrates akhirnya dijatuhi hukuman mati dan dia menerima itu. Ia sama sekali tidak takut dengan kematian. Kenapa? Alsannya karena tidak ada alasan untuk takut mati. Siapa yang tau misteri di balik kematian? Orang mengangap kematian itu hal yang buruk, bukankah bisa saja di balik kematian atau pasca kematian terdapat sesuatu yang indah atau hal yang menyenangkan?
Memang cerita Socrates agak sedikit ironis dan dramatis. Akan tetapi tak ada yang perlu didramatisir dari kisahnya, karena kisahnya merupakan kisah heroic yang mengisnpirasi banyak filsuf setelahnya. Dia adalah filsuf sejati, karena berpegang teguh pada prinsip hingga akhir hidupnya. Socrates mati sebagai seorang martir dan memberikan pengaruh besar dalam dunia filsafat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI