Mohon tunggu...
Leoni Marisa Largus
Leoni Marisa Largus Mohon Tunggu... Bankir - Pecinta martabak manis dan menulis

aku adalah gelas kosong yang selalu senang diisi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miracle of Mind

29 Oktober 2020   12:38 Diperbarui: 29 Oktober 2020   12:42 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pikirlah baik maka akan mendatangkan hal baik. Pikirlah jahat maka jahat akan datang. Kamu adalah pikiranmu sepanjang hari". Ini adalah kutipan kata-kata bijak dari Joseph Murphy dalam buku berjudul Living with Miracles karya Anshar Akil. 

Dan saya sangat setuju dengan kata-kata itu karena saya yakin bukan hanya saya tapi juga anda atau orang yang anda kenal,  mungkin pernah mengatakan sesuatu atau memikirkan sesuatu yang kemudian menjadi kenyataan. 

Coba anda ingat-ingat atau bayangkan kembali apa yang telah anda dapatkan dan anda alami saat ini sedikit banyak adalah hasil dari kata-kata dan pikiran anda sendiri di masa lalu.

Saya jadi ingat jaman saya sekolah dulu ketika SMP dan akan lanjut ke SMA saya bertanya kepada salah seorang teman saya tentang dimana dia akan melanjutkan sekolahnya, teman saya berkata dia akan sekolah di salah satu sekolah unggulan (sambil menyebutkan nama sekolah itu) di kota kami waktu itu. Teman saya ini cukup pintar di kelas tapi bukan yang paling pintar juga.

Saya kemudian menanyakan seandainya dia tidak lulus di sekolah itu dia akan sekolah dimana, dia hanya tersenyum dengan percaya diri sambil berkata "saya akan sekolah di sekolah itu dan akan menjadi alumni dari sekolah itu kalau tidak ya lebih baik saya tidak sekolah" katanya. 

Sebegitu besar percaya dirinya sehingga dia selalu menjawab dengan jawaban yang sama setiap ada yang bertanya mengenai itu, dan ya tepat seperti apa yang dia katakan, dia lulus tes masuk sekolah itu dan menjadi alumni dari sekolah tersebut.

Bukan hanya itu saya pun mengalaminya. Ketika saya memutuskan untuk merantau dan sampai di kota tempat saya tinggal sekarang, suatu hari saya melihat sebuah gedung yang sangat indah dan saking takjubnya  spontan saya berkata sambil tersenyum "bahagia sekali rasanya kalau saya bisa bekerja di sana" dan seperti yang saya katakan alam semesta mengantarkan saya kesana. Saat saya mengetik tulisan ini saya masih bekerja di Perusahaan itu dan saya bahagia. :)

Begitu besarnya kekuatan pikiran kita sehingga mampu mewujud nyatakan apa yang kita pikirkan. Sebenarnya ini bukan hal magis atau sihir atau apapun itu, ini disebut juga Law of Attraction atau hukum tarik-menarik yang dijalankan oleh pikiran bawah sadar kita. Ya pikiran kita terdiri dari pikiran sadar (conscious) yang terhubung dengan pikiran bawah sadar kita (subconscious).

Apapun yang kita kesankan di dalam pikiran bawah sadar, akan menarik energi yang sama untuk mewujudkannya ke dalam bentuk fisik. Contoh ketika kita membayangkan jeruk nipis yang di potong dan di peras airnya ke lidah kita, spontan produksi air liur kita akan meningkat. Misalnya lagi saat kita menonton film drama dan pada bagian sedih kita  mengeluarkan air mata seolah kita menjadi pemeran film tersebut. Inilah yang dirasakan alam bawah sadar kita. Pikiran bawah sadar kita tidak dapat membedakan antara kenyataan dan khayalan. (Dr. Denis Waitley. 1980)

Dalam buku Akil diceritakan bahwa Dr. Garfield melakukan penelitian ekstensif, tentang orang-orang yang berprestasi puncak, yang menemukan bahwa: "semua atlet kelas dunia dan orang-orang berprestasi puncak lainnya adalah orang yang suka melakukan visualisasi. Mereka melihatnya, merasakannya, dan mengalaminya, sebelum mereka benar-benar melaksanakannya". Mereka memulai dengan akhir di dalam pikiran.

Pernahkah anda mendengar kalimat orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Ya masing-masing kita menjadi seperti apa isi pikiran kita. Akil mengatakan, seorang yang kaya mengisi pikirannya dengan program kekayaan, sedangkan orang miskin mengisi pikirannya dengan gambaran-gambaran kemiskinan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun