Mohon tunggu...
Leonard sitinjak
Leonard sitinjak Mohon Tunggu... Universitas Diponegoro

suka badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Petir! Mahasiswa KKN Pasang Label Bahaya di Taman RW 13

10 Februari 2025   02:27 Diperbarui: 10 Februari 2025   12:40 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surakarta, 21 Januari 2025 – Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro melaksanakan program "Pembuatan Label Tanda Bahaya untuk Daerah yang Rawan Tegangan Listrik" di Taman Kelompok Wanita Tani di RW 12. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya petir di ruang terbuka serta memberikan informasi yang jelas tentang area yang berisiko tinggi terkena sambaran petir. 

Kegiatan ini dipimpin oleh Leonard Frans Gok Asi Sitinjak, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, yang bertindak sebagai pemateri sekaligus pelaksana utama dalam pembuatan dan pemasangan label tanda bahaya. Dalam acara ini, mahasiswa KKN tidak hanya memasang label di lokasi-lokasi strategis, tetapi juga memberikan edukasi kepada warga tentang langkah-langkah keselamatan saat terjadi petir. 

Acara dimulai dengan pemaparan mengenai bahaya petir di ruang terbuka. Leonard Frans Gok Asi Sitinjak menjelaskan bahwa sambaran petir dapat terjadi di tempat-tempat yang minim perlindungan, seperti taman, lapangan, atau area dengan sedikit bangunan tinggi. Ia juga memaparkan risiko tegangan listrik yang dapat muncul akibat sambaran petir, serta bagaimana cara menghindari bahaya ini, seperti tidak berdiri di bawah pohon tinggi, menjauhi tiang listrik, dan menghindari penggunaan perangkat elektronik di luar ruangan saat terjadi badai. 

Setelah sesi edukasi, mahasiswa KKN bersama warga mulai melakukan pemasangan label tanda bahaya di beberapa titik rawan di Taman Kelompok Wanita Tani. Label ini berisi informasi peringatan tentang bahaya petir serta langkah-langkah keselamatan yang dapat diambil oleh masyarakat saat berada di area tersebut. Dengan adanya tanda ini, diharapkan warga lebih waspada dan memahami potensi risiko yang ada. 

Salah satu warga, Ibu Anna, mengungkapkan bahwa sebelumnya ia tidak terlalu memperhatikan bahaya petir saat berkegiatan di taman. "Saya sering berteduh di bawah pohon saat hujan, ternyata itu sangat berbahaya jika ada petir. Sekarang saya jadi lebih paham dan akan lebih berhati-hati," ujarnya. 

Program ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat sekitar, terutama karena pemasangan label ini memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami. Dengan adanya tanda peringatan ini, diharapkan warga lebih sadar akan risiko petir dan dapat mengambil tindakan pencegahan yang lebih baik. 

Sebagai luaran dari kegiatan ini, mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro berhasil menghasilkan produk label tanda bahaya petir yang telah dipasang di lokasi-lokasi strategis di taman. Program ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan di ruang terbuka, serta menunjukkan pentingnya edukasi mengenai risiko tegangan listrik akibat petir. 

Dengan terselenggaranya program ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat semakin peduli terhadap keselamatan mereka sendiri dan dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat saat berada di area terbuka saat cuaca buruk.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun