Mohon tunggu...
Tyan Nusa
Tyan Nusa Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Sedang Menempuh Studi Teologi di Fakultas Teologi Wedabhakti Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melihat Ulang Luther (2003)

29 Agustus 2022   18:05 Diperbarui: 29 Agustus 2022   18:12 2375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Martin, aku berharap kau akan membantu mereformasi gereja, bukan menghancurkannya. Dengan semua dosa ini, gereja tetaplah gereja. Seorang anak akan jadi apa tanpa keluarganya? Bagaimana biaya yang akan ditinggalkan bagi mereka, tak berdaya dan ketakutan? 

Sepanjang hidupku aku telah melihat dunia membenci kejahatan, dari pada menyukainya. Aku memohon kepadamu untuk melihat ke hal yang baik, Martin. Kau memecah bela dunia."

Sidang Worms, Hari Pertama

Keraguan, ketakutan, dan kebimbangan tergambar di wajah Luther saat itu. Uniknya ia dengan rendah hati memohon kepada kekaisaran untuk memberikan kebebasan dan waktu luang untuk bermeditasi sehingga dia bisa memberikan jawaban tanpa melanggar firman Allah dan membahayakan jiwanya sendiri.

Sidang Worms, Jawaban Final Luther

 "kecuali aku bisa diyakinkan dengan Alkitab dan dengan alasan yang jelas, serta bukan oleh paus dan konsili yang sering bertolak belakang dengan diri mereka sendiri. Suaraku ditunjukan demi firman Tuhan. Untuk melawan kata hati baik tak benar maupun tak aman. Aku tak bisa dan aku tak mau menarik kembali. Di sini aku berdiri. Aku tak bisa berbuat yang lain. Tuhan tolonglah aku!" 

  •  

3 figur yang bagi saya berperanan penting di dalam "dokumenter" ini.

Kucuali sang tokoh utama Martin Luther, 3 tokoh berikut saya pilih karena memberikan peran penting dalam film sbb:

Fr. Johann von Staupitz

Fr. Johann adalah pastor senior, sang pembimbing rohani Martin Luther. Ia berperan penting dalam pasang surut iman sang reformis protestan itu. Digambarkan sejak awal film, Fr. Johann selalu hadir dan rutin memberi peneguhan, ketika Luther mulai masuk dalam kebimbangan dan ketakutan delusionalnya. 

Uniknya sosok kebapaanya digambarkan dengan begitu hangat. Ia tidak memaksakan Luther, tapi membiarkannya mencari gambaran keilahian seiring ia belajar dari realitas sekitarnya. Ia jugalah yang mengirim Luther ke Roma dan Wittenberg untuk studi doktoral di bidang teologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun