Mohon tunggu...
Politik

Tentu Saja Pilihannya Mohammed Bin Salman

21 Juni 2017   13:26 Diperbarui: 21 Juni 2017   13:52 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: indowarta.com

Tentu saja rakyat Arab Saudi akan dukung Pangeran Mohammed Bin Salman sebagai putra mahkota, dibanding Mohammed Bin Nayef, itu semua tentang kekuatan dan tindakan.

Terlepas dari manifesto brutal terhadap negara tetangga sekitar kawasan teluk, Mohammed Bin Salman merupakan sumber kebijakan Saudi.

Raja Saudi, Salman Al Saud, telah lama sakit-sakitan, praktis roda pemerintahan, manuver ekonomi dan pertahanan, dijalankan oleh Pangeran Mohammed Bin Salman, sementara Mohammed Bin Nayef relatif kurang berani, apalagi terkait perkara rival Saudi, Iran.

Putra Salman tersebut, secara jelas menyatakan akan membawa eskalasi perang ke tanah Iran, membiayai pemberontak Suriah sebagai bagian proxy Saudi-Iran, mengkampanyekan serangan kepada Yaman.

Di rumah Al Saud, hanya putra dari istrik ketiga itu yang menunjukkan kemampuan ambil keputusan cepat.

Ya, Mohammed Bin Salman, adalah sosok kekuatan bagi rakyat Saudi. Ia mencanangkan reformasi ekonomi dan birokrasi melalui visi 2030 Saudi, bahkan tanpa resistensi bearti dari petinggi agama Saudi.

Dia juga mengumpulkan pasukan negara GCC yang digabung negara mayoritas muslim, oleh Eropa, Mohammed Bin Salman dianggap membentuk pasukan Suni NATO. Koalisi yang pernah disanggah Indonesia, karena tidak ingin bergabung.

Kemampuannya yang tak disaingi oleh pangeran lain adalah privatisasi perusahaan minyak Saudi, Aramco, yang dibuka bagi seluruh dunia.

Manuver yang berkeuntungan ganda, negara manapun yang miliki saham Aramco, nyaris otomatis akan dukung setiap kebijakan Saudi. Penjualan Aramco juga bermaksud mengubah kapitalisasi Saudi, hasil IPO Aramco akan ditransformasikan menjadi dana investasi skala raksasa, yang pada akhirnya Saudi tidak tergantung pada pemasukan minyak lagi.

Hanya Mohammed Bin Salman yang dapat mendatangkan Trump dengan tujuan besar. Kontrak senjata total nilai 400 miliar dolar, memberikan sebentuk jaminan USA akan terus di belakang Al Saud. Membujuk Trump untuk kucilkan Qatar, meski tentunya Trump juga ambil keuntungan dalam setiap permainan.

Situasi kawasan yang kritis, membuat pilihan pada Mohammed Bin Salman tak terbendung. Strategi blokade Qatar dan bumi hangus elemen Ikhwanul Muslimin, beri jaminan dukungan tak terbantah dari Mesir. Bahkan Saudi mendulang dua pulau yang diserahkan Mesir padanya, dalam batasan tertentu merupakan bentuk pembayaran Mesir pada Saudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun