Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan taman bacaan untuk pendidikan anak-anak kampung. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan. Bermukim di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, penuh komitmen dan konsistensi dalam berliterasi di akar rumpt. Penulis buku "31 Relawan Menulis untuk Literasi" dan "Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan". Salam literasi ya ..!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Orang Dekat Berubah, Mungkin Karena Topengnya Lepas

5 Agustus 2025   09:26 Diperbarui: 5 Agustus 2025   09:26 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Driver motor baca keliling (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Intinya, nggak usah buru-buru heboh karena ada orang di dekat kita berubah. Tidak usah ambil pusing, bila ada yang berubah sikap kepada kita. Biasa-biasa saja. Karena dalam banyak kasus, apa yang kita anggap sebagai "perubahan" dalam diri seseorang, sebenarnya adalah kebenaran yang selama ini tersembunyi. Bukannya orangnya yang berubah. Tapi topengnya yang lepas.

Manusia sering hidup dengan topeng, membangun citra, menyembunyikan niat, dan memainkan peran demi diterima atau dihormati orang banyak. Begitu kata Murakami.  Ketika topeng itu akhirnya jatuh atau lepas, entah karena waktu, tekanan, atau situasi tertentu, banyak orang merasa dikhianati. Lalu kita bilang, "Dia sudah berubah." Padahal, bisa jadi yang muncul justru adalah wajah aslinya. Biarkan saja, karena selam ini berarti kita bersamanya dalam ilusi dan ekspektasi. Bila itu terjadi, kita hanya perlu lebih mawas diri dan sadar.

Dalam pertemanan, cinta, bahkan kepemimpinan, kita sering menilai orang berdasarkan versi yang mereka tampilkan, bukan siapa mereka sesungguhnya. Maka ketika topeng itu ngak lagi mampu dipakai, kekecewaan pun muncul. Terkadang bingung, kok berubah? Justru itu hanyalah jalan dan proses pengungkapan, bukan transformasi seseorang. Karenanya, kita perlu lebih jeli dan rendah hati dalam membaca karakter manusia. Jangan terlalu cepat terpesona oleh penampilan luar, dan jangan juga terlalu cepat menuduh "perubahan" ketika kenyataan akhirnya muncul. Sebab mengenal seseorang bukan soal waktu, tapi tentang seberapa dalam kita bersedia melihat, bahkan ketika itu nggak nyaman sekalipun. Dan pada akhirnya, mungkin yang paling penting bukanlah mengenali topeng orang lain, tapi menyadari: topeng apa yang masih kita pakai dalam hidup ini?

Hati-hati, banyak orang sedang memakai topeng.  Entah untuk citra, popularitas, atau kekauasaan. Biarkan saja, toh nantinya ada saat di mana "game is over". Maka love yourself. Sebab menjadi sempurna di mata orang lain tidak akan ada habisnya. Cukup menjadi orang baik dan baik untuk diri sendiri saja. Ketahuilah, jika sesuaru tidak berjalan seperti yang kita mau. Berarti kita sedang menjalankan apa yang Allah mau. Sesederhana itulah hidup. Salam literasi! #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

Anak-anak yang membaca di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Anak-anak yang membaca di taman bacaan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun