Mohon tunggu...
Lentera Pustaka
Lentera Pustaka Mohon Tunggu... Pegiat Literasi dan Taman Bacaan

Pegiat literasi yang peduli terhadap gerakan literasi dan taman bacaan untuk pendidikan anak-anak kampung. Hanya untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui buku-buku bacaan. Bermukim di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, penuh komitmen dan konsistensi dalam berliterasi di akar rumpt. Penulis buku "31 Relawan Menulis untuk Literasi" dan "Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan". Salam literasi ya ..!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Literat Itu Lebih Baik dari Hari Kemarin, Bukan dari Orang lain

10 Juli 2025   23:25 Diperbarui: 10 Juli 2025   23:20 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Literat itu lebih baik dari kemarin (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Banyak orang sudah lupa. Bahwa hidup itu bukan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Bukan menuntut pencapaian diri harus lebih besar dari orang lain. Kita sering lupa,  bertumbuh itu bukan tentang menjadi lebih unggul dari orang lain. Melainkan tentang menjadi versi terbaik dari diri kita yang kemarin. Harusnya, kita lebih baik dari kemarin bukan dari orang lain.

Apapun dan siapapun, lebih baik fokus untuk memperbaiki diri. Bukan lebih berhasild ari orang lain. Lebih baik dari kemarin justru membuka ruang bagi ketenangan, makna, dan keberlanjutan hidup yang lebih positif. Menjadi diri yang asli, bukan yang butuh validasi.

Literasi mengajarkan, untuk meluangkan waktu setiap hari untuk evaluasi diri. Tentang  tindakan dan pikiran, apa sudah lebih baik dari kemarin? Menentukan ukuran sukses versi diri sendiri, bukan menggunakan standar orang lain. Sukses atau tidak sukses, acuannya personal seperti disiplin, ketenangan, atau konsistensi. Bukan bertumpu pada pencapaian orang lain.

Apalagi bila sehari-hari kerjanya berkeluh-kesah, gelisah bahkann terbiasa dengan pikiran yang negatif. Maka obatnya ya evaluasi diri, kenapa selalu begitu? Dalam banyak hal, justru distraksi personal yang membuat seseorang stagnan. Tidak mau berubah, tidak punya kemauan untuk menjadi lebih baik.

Gagal, tidak masalah. Belum tercapai, tidak masalah. Itulah cara pandang yang baik. Selalu mengambil hikmah dari kegagalan. Untuk tetap ikhtiar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Ketahuilah, siakp lebih penting daripada fakta. Karena itu, prioritaskan proses daripada hasil. Lebih baik jaga konsistensi daripada cuma sebatas motivasi. Biar bagaimana pun, aksi nyata lebih baik daripada niat baik. Motivasi itu bisa naik turun, tapi konsistensi adalah fondasi perubahan jangka panjang.

Lebih baik dari kemarin, itulah spirit yang dijaga relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Untuk menjaga komitmenn dan konsistensi dalam berkiprah di taman bacaan. Selalu fokus untuk berbuat baik dan menebar manfaat melalui gerakan literasi. Tidak masalah, ada yang suka atau tidak suka. Karena taman bacaan tugasnya eksekusi bukan validasi. Jadi, kerjakan saja sesuatu yang baik. Agar hari ini lebih baik dari kemarin. Bukan lebih baik dari orang lain.

Faktanya, banyak orang punya waktu. Tapi tidak mampu mengelola energi positif untuk dirinya sendiri. Sering kehilangan fokus, hingga Lelah fisik dan mentalnya. Menginginkan yang besar tapi lupa hal-hal kecil, seperti berkiprah di taman bacaan yang sederhana. Jarang bertanya di setiap pagi, "Apa satu hal kecil yang bisa saya lakukan agar lebih baik dari kemarin?"

Ketahuilah, pertarungan terpenting bukanlah melawan orang lain, melainkan melawan diri kita sendiri yang stagnan, malas, atau gampang putus asa. Menjadi lebih baik dari kemarin adalah prinsip yangharus dijaga. Agar kita terbeas dari tekanan kompetisi sosial dan terhindar dari pikiran untuk membandingkan diri dengan orang lain. Ingat, setiap orang punya jalannya masing-masing, tidak ada yang sama tidak ada yang perlu diikuti. Jadilah literat!

Anak-anak yang literat (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Anak-anak yang literat (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun