Mohon tunggu...
Leni Puspitasari
Leni Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang prodi S1 Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Islam dalam Praktek Kefarmasian dan Dampaknya terhadap Pengobatan

1 Februari 2023   12:56 Diperbarui: 1 Februari 2023   13:00 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu nikmat yang Allah berikan bagi hamba-Nya adalah nikmat sehat. Dengan mempunyai fisik dan mental yang sehat dapat membantu manusia untuk melakukan segala aktivitas dengan baik. Maka dari itu, perlu adanya sikap untuk selalu mensyukuri nikmat sehat yang telah Allah SWT berikan. Kesehatan jiwa/hati dan kesehatan fisik merupakan kesehatan yang ada dalam perspektif Islam. Konsep ini berkaitan dengan konsep penyakit.

Islam mengajarkan manusia untuk menggunakan kecerdasannya dalam mengembangkan sains dan teknologi, menurut Mahdi Guhulsyani bahwa dalam Al-Qur'an terdapat 750 ayat yang mempunyai relevansi terhadap sains dan teknologi. Maka dari itu, banyak dari ilmuwan yang tidak menemukan kesulitan dalam menghubungkan sains dan tuhan, sebab dengan adanya Al-Qur'an para ilmuan menganggap bahwa pusat utama ilmu pengetahuan modern tidak sedikit yang diwariskan oleh islam.

Dalam Hadits Nabi, Rasulullah bersabda, "Tidaklah Allah Ta'ala menurukan suatu penyakit, kecuali Allah Ta'ala juga menurunkan obatnya." (HR. Bukhari). Hal itulah yang memicu para ilmuwan di era kekhalifahan untuk berlomba dalam meracik dan menciptakan berbagai macam obat-obatan. Pada masa itu, para ahli dalam bidang kedokteran dan farmasi sudah mulai melakukan penelitian tentang dosis, efek penggunaan, dan kandungan dari obat-obatan serdehana yang telah dicampurkan.

Kata Farmasi sendiri berasal dari kata Pharmacon yang merupakan bahasa Yunani yang berarti racun atau obat. Farmasi merupakan profesi kesehatan yang meliputi kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi obat. 

Pada awalnya, farmasi masih menjadi satu dengan dunia kedokteran, tetapi pada tahun 1240 SM Raja Jerman Frederick memberikan perintah untuk memisahkan dengan resmi antara Kedokteran dan Farmasi. Setelah dinyatakan terpisah dari ilmu kedokteran, berbagai macam penelitian dan pengembangan dalam bidang farmasi atau Saydanah (dalam bahasa Arab) kian gencar dilakukan. Farmasi yang disebut dalam bahasa Arab sebagai Saydanah, dan ahli farmasi disebut Saydanani atau Saydalani

Perkembangan Ilmu Farmasi Islam pada Periode Abbasiyah

Perkembangan ilmu farmasi islam pada periode abbasiyah terjadi dalam beberapa fase; Fase pertama, Jabir bin ibnu Hayyan (720-815 M) merupakan seorang ahli kimia, sekaligus perintis farmasi. 

Beliau berhasil menemukan sederet proses kimia seperti penyulingan, kristalisasi, dan sublimasi. Beliau juga menemukan berbagai instrumen dan mendirikan industri parfum. Selain itu, beliau juga merupakan penemu teori reduksi-oksidasi dan beberapa kitab seperti kitab al-Khama'ir (fermentasi), kitab al-Khawashsh al Kabir.

Fade kedua, Yuhanna Ibnu Masawayh (777-857 M) berhasil mengumpulkan 30 simplisia. Al-Kindi (809-873 M) menghasilkan karya berupa buku-buku yang meliputi berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti farmakologi, matematika, geometri, ilmu jiwa, dan lain-lain.  Lalu ada Sabur Ibnu Sahl merupakan dokternya pertama yang memperkenalkan pharmacopedia yaitu jenis obat obatan untuk menyembuhkan beragam penyakit. Beliau juga mengembangkan farmakologi dan farmasi yang kemudian dituangkan dalam kitab Al-Aqrabadhin.

Fase ketiga, Al-Zahrawi (936-1013 M) seorang dokter bedah yang karya dan hasil pemikirannya diadopsi para dokter di dunia barat, salah karyanya adalah kitab al-Mansur yang membahas tentang pembuatan obat-obatan dengan cara sublimasi dan distilasi. 

Ibnu Sina (980-1037 M) beliau lebih dikenal sebagai dengan sebutan Avicenna, beberapa karya yang dihasilkan oleh ibnu sina dalam dunia farmasi adalah The Canon of medicine (tiga aturan dalam memilih obat-obatan), beliau juga menulis 700 persiapan pembuatan obat, peralatannya, kegunaan dan khasiat obat-obatan serta memberikan panduan penting tentang aspek farmasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun