PROFIL PENULIS Penulis bernama Leni Priska, S.Pd. Lahir di Jakarta ,11 Agustus. Penulis sudah berkelut didunia pendidikan lebih dari satu dekade .Saat ini penulis adalah seorang guru kimia di Saint Peter School, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ditahun 2019 penulis menjadi Trainer of School Innovative Program, pada tahun 2016 menjadi salah satu nominasi Instruktur Nasional dan Guru Prestasi di Jakarta Utara.Pada tahun 2014 mendapatkan award Initiative Teacher ,dan pada tahun 2013 mendapatkan award Creative Teacher dari Sekolah Tunas Bangsa.
Guru selain mengajar dan mendidik didalam kelas, harus mampu membawa perubahan yang besar dalam kehidupan peserta didik, yang mampu membentuk karakter peserta didik kearah yang lebih baik, bagaimana seorang guru mampu membawa perubahan dimulai dari sang guru itu sendiri, dengan memiliki nilai dan value yang baik untuk dijadikan teladan bagi peserta didik.
Karakter baik sang guru bukan hanya dilakukan didalam kelas namun berkesinambungan dimanapun sang guru berada. Seperti kegiatan berbagi takjil yang dilakukan oleh guru kimia dijakarta utara sore ini, kegiatan yang sederhana namun penuh makna. Kegiatan ini dikoordinir oleh Ibu Nur dari sekolah Al-Azhar dan guru-guru  kimia dijakarta utara.
Dengan menggunakan kaos hitam dengan tulisan rumus dan senyawa kimia bapak ibu guru berdiri di pinggir jalan yos sudarso sambil memegang plastic berisikan box makanan, dan tiba-tiba 2 orang remaja berkendaraan motor berhenti, menyalami dan menyapa salah satu guru dari SMAN 72, ternyata mereka adalah Malik dan Dhika murid kelas XI IPA. Siswa pun dapat melihat secara langsung bahwa kesabaran, kebesaran hati dan dedikasi seorang guru tidak hanya terlihat didalam kelas namun dilingkungan sekitar.
Para guru membagikan takjil kepada para pengendara motor, seperti ojol, para pekerja dijalan dan lain-lain tanpa bertanya dari suku apa ataupun agama apa, nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan sangat erat disana, keberhasilan acara ini tak lepas juga dari dukungan dari Propos Kodamar Kelapa Gading, yang memberikan izin untuk kegiatan ini.
Berbagi dan berbuat baik kepada sesama tanpa memandang suku, agama , ras, inilah bentuk toleransi dan kedewasaan dalam spiritual sesungguhnya, meskipun Nampak sederhana namun akan berdampak luar biasa, jika setiap orang dapat melakukannya tanpa memandang latar belakang untuk berbuat kebaikan, maka ini akan menjadi jembatan untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Seperti hukum tabur tuai saat kita menanam benih mangga maka kita pun akan menuai buah mangga, begitupun saat kita berbagi kebaikan maka kita akan menuai kebaikan itu kembali.
