Mohon tunggu...
Leni Marlins
Leni Marlins Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis tentang banyak hal untuk menyampaikan ide

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mencegah Banjir Lebih Baik daripada Mengalaminya

12 Januari 2021   21:03 Diperbarui: 12 Januari 2021   21:06 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh Pete Linforth dari Pixabay 

Pengalaman banjir pertama saya dan satu-satunya hingga saat ini adalah ketika masih ngekos di Semarang. Sebenarnya tidak parah-parah amat karena tingginya hanya sebatas mata kaki. Itu juga berlangsung beberapa jam saja. Karena kamar kos terbilang sempit dan tidak banyak barang, proses bersih-bersih nggak terlalu ribet.

Meskipun demikian, saya bisa sedikit banyak merasakan kesusahan mereka yang terjebak banjir hingga berhari-hari. Bukan hanya barang yang rusak, nyawa juga bisa terancam. Namun mau bagaimana lagi. Sering kali karena situasi tidak bisa mengelak dari banjir. Misalnya kisah salah seorang teman yang "terpaksa" membangun rumah di bantaran sungai. Tiap musim hujan rumahnya tak pernah luput dari banjir. Mau pindah lokasi, belum mampu secara ekonomi. Dilematis!

Mencegah Lebih Baik

Tentu saja mencegah lebih baik daripada mengatasi masalah yang timbul. Dengan mencegah, kita tak perlu merasakan dan mengalami kerugian akibat kejadian yang tak diinginkan. Namun, kadang kala tindakan pencegahan lalai dilakukan karena risikonya kita anggap sepele. Padahal, jelas-jelas bahayanya tak bisa diabaikan.

Begitulah yang biasanya terjadi pada saat banjir. Musibah ini tampaknya tidak bisa dicegah oleh satu dua orang, tetapi harus secara bersama-sama. Dampak tindakan preventif juga tidak dapat dilihat dalam sekejap, tetapi setelah beberapa lama. Cara sederhana mencegah banjir adalah tidak membuang sampah sembarangan. Satu dua kali membuang sampah memang seperti tidak ada apa-apa. Namun, bayangkan jika itu dilakukan oleh ratusan orang dalam sehari. Akibatnya fatal.

Upaya lain yang bisa dilakukan adalah menanam pohon atau tanaman lain di sekitar rumah. Bagaimana hal ini bisa mencegah banjir? Akar tanaman yang menimbulkan lubang di tanah akan menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah. Kondisi ini dapat mengurangi potensi banjir jika hujan terjadi sangat lebat. Selain cara tersebut, kita juga bisa membuat lubang biopori dan sumur resapan di sekitar rumah jika memungkinkan. Fungsinya sama, agar air tak langsung mengalir di permukaan tanah.

Jika Banjir Terjadi..

Karena kesadaran kolektif akan bahaya banjir belum merata, musibah ini kerap tak terhindarkan saat musim hujan tiba. Pemukiman bisa dilanda banjir ringan atau justru parah. Jika sampai membahayakan, jangan sekadar memikirkan barang-barang yang rusak, tetapi juga cara menyelamatkan nyawa saat banjir.

Karena itu, tindakan yang paling tepat saat banjir melanda adalah mengungsi (terutama jika tidak ada tempat lain yang akan dituju). Berada di pengungsian memang tidak nyaman, sangat jauh berbeda dengan berada di rumah sendiri. Berbagai keterbatasan harus siap dihadapi. Karena itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan jika kondisi mengharuskan untuk mengungsi, antara lain:

  • Sebisa mungkin hanya membawa barang keperluan utama yang masih memungkinkan untuk dibawa.
  • Banjir bisa menyebabkan kerugian material. Namun, jangan menjadikan hal itu sebagai alasan untuk tetap tinggal di rumah saat banjir.
  • Saat berada di pengungsian, tetaplah melakukan aktivitas sesuai standar kesehatan, misalnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
  • Meskipun susah karena kondisi yang ramai, sebisa mungkin beristirahat dengan cukup agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
  • Berikan perhatian kepada anak-anak dan lansia saat berada di pengungsian karena kelompok ini rentan terdampak dari segi kesehatan.
  • Bekerjasamalah dengan sesama pengungsi dalam melakukan aktivitas untuk kepentingan bersama sehingga kondisi tersebut tidak terasa terlalu berat.
  • Apabila ada yang menunjukkan gejala sakit, segeralah melapor ke posko kesehatan yang tersedia.
  • Lakukanlah hal-hal yang positif dan berpikirlah positif selama dalam pengungsian. Mengobrol dengan orang lain dapat sedikit meringankan beban karena terjebak dan tak berdaya karena banjir.
  • Hubungi keluarga yang mungkin khawatir dengan keadaan kita. Meskipun suasana tidak menyenangkan, pastikan mereka mengetahui bahwa kondisi kita saat ini dalam keadaan baik.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan seandainya keadaan memaksa kita untuk mengungsi. Pada waktunya, bersiaplah untuk kembali ke rumah dan membersihkan hunian dari sisa-sisa banjir. Tetap semangat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun