Mohon tunggu...
LEMON Influencer Platform
LEMON Influencer Platform Mohon Tunggu... Lainnya - A platform that connects your brand with the RIGHT influencers
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

- Visit us at lemon.co.id - Contact us at contact@lemon.cm OR - Whatsapp us at lemon.co.id/wa

Selanjutnya

Tutup

Money

Memahami KOL Management dan Endorsement

18 Februari 2022   13:46 Diperbarui: 18 Februari 2022   13:51 2237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Unsplash.com

Saat konsumen sering mendengar rekomendasi produk dari orang lain, mereka mulai penasaran untuk merasakan dan membuktikan langsung tentang produk tersebut. Di sinilah konversi terjadi, dengan melakukan aksi pembelian.

Menghindari pemblokiran iklan

Seperti yang kita ketahui, pemblokiran iklan terjadi sekitar 47%, konsumen merasa lelah dengan iklan yang bermunculan dan akhirnya menggunakan software pemblokir iklan.

Kontra Endorsement yang Terjadi

Namun, melejitnya minat brand dan marketer dalam endorsement tentu membuat masyarakat juga berlomba-lomba menjadi seorang influencer atau selebgram.

Berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuan. Yang paling sering dilakukan dengan membeli sejumlah pengikut bodong hingga buzzer komen dan likes untuk tingkatkan engagement.

Brand perlu melakukan riset lebih jauh tentang keaslian dan cara selebgram atau key opinion leader dalam mempromosikan produk sebelum endorsement dilakukan. Karena, perihal ini dapat merusak citra dan nama baik brand.

Penggunaan jalan pintas seperti ini bukan hanya merusak citra dan nama baik brand, namun juga berpengaruh ke ulasan influencer yang sesungguhnya.

Yang berdampak pada pengguna sosial media yang mulai skeptis dengan kejujuran influencer atau selebgram.

Baca juga cara memilih influencer yang tepat.

Belum lagi, strategi ini bukan hanya sekedar menemukan influencer yang cocok. Brand juga harus menjaga relasi dengan influencer.

Relasi ini tentu berpengaruh ke kualitas influencer dalam kerjasama. Seperti halnya jika menjaga kinerja karyawan. Bila karyawan tidak merasa nyaman, bagaimana mereka bisa bekerja maksimal? Jika Influencer tidak memiliki relasi baik dengan brand kamu, bagaimana mereka bisa mempromosikan brand dengan maksimal?

Brand dan Marketer Kewalahan dalam Jalani Endorsement

Banyaknya cara mengukur dan hal yang harus di riset membuat pebisnis kewalahan. Aksi-aksi yang dilakukan memakan banyak waktu. Menjaga hubungan yang baik dengan KOL atau influencer kerap juga menghabiskan tenaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun