Mohon tunggu...
LemonJake
LemonJake Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Benarkah Kiai Ma'ruf Akan Canggung dalam Debat Capres-Cawapres?

14 Januari 2019   16:22 Diperbarui: 14 Januari 2019   16:28 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mungkin banyak yang tidak mengenal KH. Ma'ruf Amin sebelum dirinya menjadi Calon Wakil Presiden akhir-akhir ini. Padahal, dirinya adalah orang yang cukup malang melintang di berbagai bidang, mulai dari Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dunia perbankan syariah, hingga pernah menjadi anggota DPR RI.

Kesan shalih, keilmuwan yang luas, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat selalu melekat pada diri Kiai Ma'ruf. Hal itu bukanlah hasil polesan media, apalagi pencitraan. Tetapi karena memang sudah terbangun sdejak lama karena sepak terjangnya yang panjang di dunia politik dan dakwah.

Sebagaimana penampilannya yang selalu tenang, Kiai Ma'ruf juga selalu terlihat sabar dan tidak pernah emosional. Itu terlihat ketika memimpin rapat atau sebuah forum, misalnya.

Dalam memimpin rapat, Kiai Ma'ruf selalu mendengarkan dan mencermati seluruh pendapat peserta rapat. Kalau ada yang bicara panjang lebar pun tetap didengarkannya, nyaris tak pernah memotong. Terkadang justru peserta rapat yang memotongnya karena sudah tak sabar.

"Pendapatnya keluar setelah dengan seksama mendengarkan pendapat yang lain. Suaranya tenang dan pendapatnya selalu mendalam," kata Kiai Sinansari Ecip, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, sebagaimana dikutip dari buku "KH. Ma'ruf Amin: Penggerak Umat, Pengayom Bangsa".

Kiai Ma'ruf juga siap berdiskusi dan berdebat. Dalam buku di atas juga diceritakan bahwa Kiai Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU) pernah terlibat debat keras dengan Kiai Ma'ruf tentang Syiah. Keduanya kokoh pada argumennya masing-masing.

Tetapi setelah berdebat panjang, Kiai Ma'ruf bisa mencairkan suasana. Tak ada dendam sama sekali diantara mereka. Malah justru 'guyon' kembali paasca debat.

Begitu juga dengan kesaksia Romo Benny Susetyo yang pernah berdebat panas dengan Kiai Ma'ruf ketika membahas aturan mengenai pendirian rumah ibadah.

"Saat itu saya masih muda, masih agak emosional. Saya berdebat keras mengenai aturan pendirian rumah ibadah dengan Kiai Ma'ruf yang jauh lebih senior," kata Romo Benny.  

Tapi setelah forum selesai, perdebatan itu juga selesai. Tak ada masalah sama sekali. "Saya minta maaf karena terlalu keras mendebat, dan beliau mengatakan, 'tidak apa-apa, itu biasa saja'," lanjut Romo Benny mengenang.

Kiai Ma'ruf memang terbiasa dengan debat, dan tak pernah menganggap perdebatan itu sebagai permusuhan. Sebab, prinsipnya adu gagasan itu berbeda dengan adu mulut. Tujuannya adalah mencari jalan terbaik, maka berdebat itu sudah biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun