Mohon tunggu...
lembagakebudayaanumm
lembagakebudayaanumm Mohon Tunggu... Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang

Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang berdiri sejak tahun 2003 berdasar SK Rektor Nomor 1/I/SK-Pem/2003 tentang pendirian Lembaga Kebudayaan UMM. Pendirian Lembaga Kebudayaan ini dimaksudkan untuk memberikan kontribusi dan menjawab berbagai tantangan dan dinamika kebudayaan yang tengah terjadi di kalangan akademis dan masyarakat. Kebudayaan pada hakikatnya merupakan tata nilai yang merupakan produk pemikiran manusia yang dianggap baik dan digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, Lembaga Kebudayaan memiliki peran strategis dalam membangun peradaban bangsa menuju masyarakat berkemajuan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Harmoni Tradisi dan Akademik: Dwija Wirama Sukses Iringi Pengukuhan Wisuda UMM #117

5 Maret 2025   10:57 Diperbarui: 5 Maret 2025   10:57 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Kelompok Karawitan Dosen dan Karyawan "Dwija Wirama" Lembaga Kebudayaan UMM (Sumber: lembagakebudayaanumm)

Malang, 27 Februari 2025 - Kelompok Karawitan Dwija Wirama yang berada di bawah koordinasi Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali sukses mengiringi prosesi pengukuhan Wisuda UMM ke-117. Penampilan yang sarat akan nilai budaya ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tradisi akademik UMM, turut menambah khidmat dan sakralnya acara wisuda yang diselenggarakan pada Kamis, 27 Februari2025.

Kelompok karawitan ini terdiri dari dosen dan karyawan UMM yang berasal dari berbagai latar belakang akademik, mencerminkan keberagaman dalam kesenian tradisional yang ditampilkan. Para pengrawit dosen dan karyawan berasal dari berbagai fakultas dan program studi, namun bersatu dalam satu misi, yakni melestarikan dan merawat budaya Jawa di lingkungan universitas.

Seperti wisuda pada periode-periode sebelumnya, kelompok Karawitan Dwija Wirama tampil menyambut para tamu wali wisudawan/wisudawati yang hadir dengan gendhing Jawa. Adapun gendhing-gendhing khas Jawa seperti Kebo Giro, Manyar Sewu, dan Ricik-Ricik, yang mengiringi para tamu memasuki lokasi acara dengan nuansa yang penuh penghormatan.

Dalam prosesi utama wisuda, kelompok karawitan turut memainkan beberapa tembang Jawa yang memiliki makna filosofis. Salah satu lagu yang menjadi ciri khas UMM, yakni UMM Terus Maju, turut dibawakan dalam aransemen gamelan yang khas. Lagu ini merupakan karya Dr. Joko Susilo, M.Si, dosen Ilmu Komunikasi UMM, yang secara khusus menciptakannya untuk menggambarkan semangat dan cita-cita universitas.

Selain itu, tembang Jawa lainnya seperti Merah Putih, Santi Mulya, Sapu Tangan, Sarung Jagung, dan Aja Lamis turut mengiringi prosesi pengukuhan wisudawan dari awal hingga akhir. Kehadiran gamelan dan tembang-tembang ini menjadikan prosesi wisuda terasa lebih bermakna bagi seluruh wisudawan dan wisudawati.

Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si, selaku Kepala Lembaga Kebudayaan UMM, mengungkapkan bahwa dibentuknya kelompok Karawitan Dwija Wirama merupakan wujud nyata komitmen universitas dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan Jawa. "Adanya kelompok karawitan ini menjadi bukti bahwa Lembaga Kebudayaan UMM turut melestarikan dan merawat kebudayaan Jawa di lingkungan universitas. Seni dan budaya tidak hanya menjadi bagian dari tradisi, tetapi juga membangun identitas akademik yang lebih kuat," ungkapnya.

Penampilan kelompok Karawitan Dwija Wirama selalu menjadi salah satu daya tarik dalam setiap prosesi wisuda di UMM. Dengan repertoar yang terus dikembangkan dan komitmen yang kuat dalam menjaga tradisi, kelompok ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang keluhuran budaya lokal kepada generasi muda.

Keberhasilan kelompok karawitan ini dalam setiap penyelenggaraan wisuda membuktikan bahwa tradisi dan akademik dapat berjalan beriringan. Lembaga Kebudayaan UMM pun berkomitmen untuk terus mendukung eksistensi kelompok karawitan ini agar tetap lestari dan semakin berkembang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun