Oleh karena Pancasilalah, maka dua paragrap kalimat pangantar pidato Gubernur Anies Baswedan dan tiga paragrap kalimat penutup pidato Gubernur DKI Jakarta begitu sangat religius, agamis dan Pancasilais.Â
Siapa saja yang hingga hari kedua kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk Periode 2017-2022, yang selalu mengutak-atik mempermasalahkan isi, mencela makna maupun pesan, dan mengkriminalisasi tujuan manifestasi agama serta Pancasila pada pidato politik Gubernur DKI terpilih, maka siapapun itu, berhak menyandang predikat anti agama. Maka siapapun dia, wajib berlabel anti Pancasila. Maka siapapun golongan itu, telah mengkhianati kbhinekaan di negara ini.Â
Seyogyannya, mereka yang tidak menerima Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam hati kecil mereka, sekiranya mereka memperbaiki otak kerdil mereka yang melebar liberal dan anti agama. Kembalilah, kembalilah ke jalan yang lurus walau Gubernur dan Wakil Gubernur yang di restui dan dijadikan oleh Tuhan ini hanyalah manusia biasa seperti kalian juga tempat salah dan khilaf.Â
Toh pada kenyataannya kalian warga pada wilayah kerja Gubernur dan Wakil Gubernur adalah pimpinan daerah kalian. Jika ada saran yang dalam tanda kutip adalah saran secara tegas kepada yang masih mempermasalahkan aspek proses demokrasi Pilkads DKI Jakarta, sebaiknya kalian keluar teratur dari kewargaan DKI Jakarta. Itu saja, that's simple untuk kalian.Â
Semoga Gubernur dan Wakil Gubernur provinsi DKI Jakarta Periode 2017-2022 senantiasa diberkahi oleh ALLAH Swt.
Dan semoga Gubernur dan Wakil Gubernur provinsi DKI Jakarta Periode 2017-2022 istiqamah pada cita-cita agama, janji Pancasila, persatuan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Aamiin.Â
Sorong, 18 Oktober 2017
*ajilatuconsina