Lebaran sebentar lagi. Harga-harga terlanjur melambung tinggi. Tahun ini - seperti tahun-tahun yang lalu - tidak bisa membeli baju baru. Hidangan lebaran - seperti tahun lalu pula - opor ayam hasil sendiri yang memang sengaja di piara untuk menyambut lebaran.
Berharap lebaran tahun ini bisa berbeda!
"THR bentar lagi dibagi!" kata teman sekantor.
Mlongo. Ada THR? Asyik! Hari gini ada THR. Beneran, nich? Emang di anggaran ada tertulis THR? Lantas duit dari mana?
"Siluman" kata teman sekantor tadi.
Waaaahhhh.... Tidak! Kataku.
Sungguh, aku memang membutuhkan uang, tapi aku menolak THR yang tak jelas dari mana!
***
Hari berikutnya, amplop-amplok berisi THR beterbangan di hadapanku. Dan tak satupun yang berhenti di mejaku. Mungkin saja karena tahu kalau aku telah menolak adanya amplop-amplop siluman.
Biarlah. Aku masih menikmati lebaran kali ini seperti tahun-tahun yang lalu. Masih terasa nikmatnya. Masih istimewa, karena ada anak dan istri yang menemani.
