Sebuah program yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antara TNI dan masyarakat.
Letkol Arh Joko Sukoyo, dengan kerendahan hati dan profesionalismenya, turut memimpin koordinasi di lapangan.
Ia hadir bukan sebagai atasan yang memerintah, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar Silirsari, yang ikut merasakan suka dan duka bersama.
Warga Dusun Silirsari menyambut program ini dengan semangat yang luar biasa. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga ikut berpartisipasi aktif.
Setiap hari, mereka bahu-membahu membantu mengangkut material, menyediakan makanan dan minuman untuk para pekerja, dan menjaga keamanan lokasi pembangunan.
Keringat bercampur debu, tawa berpadu dengan canda, dan kelelahan terbayar dengan kebersamaan yang terjalin erat.
"TMMD bukan hanya sekadar proyek," tegas Joko Sukoyo dalam pidatonya saat peresmian, suaranya lantang namun penuh kehangatan.
"Ini adalah bukti nyata bahwa TNI dan rakyat bisa bersatu padu membangun desa.
Jembatan ini adalah simbol persatuan dan gotong royong, bahwa tidak ada yang mustahil jika kita bekerja bersama." Kata-kata itu bukan sekadar retorika, melainkan cerminan dari semangat 'manunggal' yang telah mengubah tumpukan batu dan besi menjadi sebuah mahakarya kebersamaan.
Sebelum jembatan ini berdiri, Dusun Silirsari adalah sebuah pulau terpencil yang sulit dijangkau.
Untuk pergi ke pasar, sekolah, atau pusat kesehatan, warga harus menempuh perjalanan yang jauh dan berbahaya.