Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jali, Sosok Inspiratif Penggerak Ekonomi Lokal di Tengah Pandemik Covid-19

3 Februari 2021   20:55 Diperbarui: 3 Februari 2021   21:23 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

"Saya akui, walaupun bukan hasil produksi pabrikan tapi pakan mandiri ini punya FCR yang rendah yakni maksimal 1,2, disamping harganya yang murah. Ini tentu menambah keuntungan usaha budidaya. Bayangkan saja, harga pakan lele pabrikan saat ini minimal Rp. 10.500,- per kg, sementara pakan mandiri hanya Rp. 6.500,- per kg. Artinya kami dapat nilai tambah minimal 30%", aku Setiono, saat memberikan pengakuannya.

Respon yang positif di kalangan pembudidaya, akhirnya mendorong Jali untuk memunculkan merk dagang pakan yang ia produksi dengan nama "Jali Lele". Meski namanya Jali Lele, namun jenis pakan mandiri yang ia produksi tidak hanya untuk ikan lele tapi untuk berbagai komoditas ikan tawar.

Tahun yang sama pakan Jali Lele berhasil mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Pakan Ikan Yang Baik (CPPIB), dan memperoleh nomor registrasi di KKP-RI. Sekaligus dua syarat ini menandai legalitas peredaran dan perdagangan pakan mandiri Jali Lele.

Produk pakan mandiri Jali Lele ini juga telah menjadi produk unggulan lokal Kabupaten Demak. Tak ayal, kelompoknya kerapkali mengikuti pameran produk baik level Kabupaten mupun Provinsi Jawa Tengah. Berbagai kunjungan baik itu dalam rangka studi banding dari para pelaku di berbagai daerah, penelitian mahasiswa dan Bimtek kerapkali dilakukan di unit pakan mandiri ini. Singkatnya, unit pakan mandiri Tri Mino juga menjadi sarana edukasi dan sekolah lapang.

Jali mengaku, akhir akhir ini permintaan pakan merknya terus mengalami peningkatan signifikan, bahkan ia harus memenuhi permintaan ke luar demak bahkan sampai ke Jawa Timur.

Guna memenuhi permintaan tersebut, Jali harus memutar otak cari cara agar permintaan konsumennya terpenuhi. Mengandalkan jejaring yang ia bangun, kemudian ia bekerjasama dengan koleganya di Lampung mendatangkan mesin dengan kapasitas lebih besar yakni 300 kg per jam.

"Dengan mesin ini, minimal perminggu kami bisa produksi mencapai 5 ton pakan ikan. Untuk masalah harga  kami bandrol masing-masing pakan tenggelam Rp. 6.500,- per kg, sementara pakan apung Rp. 7.000,-per kg. Kalau masalah omzet penjualan, rata rata bisa mencapai Rp.30 juta per minggu atau Rp. 120 juta per bulan. Dari nilai ini kami sisihkan labanya sebesar Rp. 200,- per kg untuk kas kelompok", beber pria berambut gondrong ini.

Jali mengaku, saat ini kelompoknya merasa kewalahan memenuhi permintaan pakan merknya, padahal kapasitas produksi mesin masih terbatas.

Ia bermimpi untuk meningkatkan kapasitas produksi mesin menjadi sekala medium paling tidak yang berkapasitas maksimal 500 kg per jam. Hal lain yang ia inginkan yakni alat transportasi untuk pengiriman pakan terutama ke luar daerah. Menurutnya ini penting untuk menekan biaya logistik. Hal ini pula yang ia utarakan langsung ke Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya yakni bantuan alat transportasi mobil angkut dan mesin berkapasitas medium.

"Di depan pak Edhi Prabowo saat berkunjung ke BBPBAP Jepara, saya utarakan agar kelompok mendapat dukungan mobil angkut dan waktu itu beliau menyanggupi", tutur Jali penuh harap.

Untuk ketersediaan bahan baku, Jali mengaku tidak ada masalah. Kelompoknya telah menjalin kerjasama dengan BBPBAP Jepara untuk suplai bahan baku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun