Mohon tunggu...
L'editeur Publishing House
L'editeur Publishing House Mohon Tunggu... -

L'editeur Publishing House adalah perusahaan yang bergersak di bidang jasa publishing melayani jasa publishing individu, kelompok maupun lembaga. Medan, Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Slalom Race, Bukan Hanya Sekedar “Ngepot”

27 Mei 2014   01:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1401104788868583531

Bagi sebagian kalangan mungkin Slalom Race terdengar sedikit berbeda dibandingkan ajang balapan lainnya. Umumnya masyarakat lebih akrab dengan istilah Drift Race atau Drifting Race yakni olahraga otomotif meliuk – liukkan mobil sehingga membentuk manuver indah yang menimbulkan decak kagum dari para penontonnya. Sebenarnya ada tiga kategori dalam balapan ini yang memiliki teknik hampir serupa. Ketiganya adalah Slalom, Drifting dan Gymkhana.

Pada dasarnya Slalom sendiri memiliki kesamaan dengan Drifting dan Gymkhana. Namun ada beberapa perbedaan mendasar diantara ketiganya. Jika dalam Drifting mobil yang digunakan berjenis penggerak roda belakang maka lain halnya dengan Slalom dan Gymkhana, keduanya menggunakan jenis penggerak roda bagian depan. Begitu juga dengan lintasan dan teknik – teknik manuvernya, ketiganya memiliki lintasan dan teknik manuver yang berbeda.

Melisa Siregar salah satu peslalom muda asal Medan bercerita, sebenarnya slalom race sendiri sudah lama ada di Indonesia. Dulu pada awal tahun 1980 hingga awal tahun 1990, Slalom pernah menjadi salah satu jenis balapan yang terkenal di Indonesia. Namun sejak krisis ekonomi tahun 1997 Slalom seakan menghilang di kancah dunia otomotif Indonesia. Tapi beberapa tahun terakhir ini geliat pecinta olahraga otomotif tanah air mulai kembali menggairahkan dunia otomotif dengan kembali mengadakan berbagai event otomotif yang berbau Slalom Race baik dalam skala regional maupun nasional.

Melisa sendiri merupakan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU 2010 yang sejak SMA memang sudah jatuh cinta terhadap dunia otomotif. Kakaknya adalah orang yang paling bertanggungjawab yang membuatnya tercebur kedalam dunia otomotif. Dulunya ia sering diajak oleh kakaknya untuk menyaksikan ajang balapan liar. Akhirnya lama – kelamaan ketertarikannya terhadap dunia otomotif pun semakin memuncak. Ia memulai debut Slalom Race pertamanya pada event Djarum Auto Black Through City Slalom 2013. Baginya Slalom memiliki tantangan dan kepuasan tersendiri ketika melakukannya. Dan tentunya sangat memacu adrenalin.

Untuk teknik, slalom race memiliki kesulitan tersendiri dibandingkan dengan drift maupun gymkhana. Bagi dirinya Slalom itu bukan sekedar ngepot. Hal pertama yang harus dimiliki adalah ketertarikan pada otomotif serta mengerti tentang karakter kendaraan yang akan digunakan untuk slalom dan tentunya mampu menguasai teknik – teknik dasar dari slalom itu sendiri. Berikut beberapa tips dari Melisa :

1. Perhatikan posisi mobil terlebih dahulu baru kecepatan.
2. Usahakan berbelok lebih awal.
3. Rem lebih cepat tapi jangan terlalu kuat.
4. Dahulukan melepas pedal gas kemudian menginjak rem.
5. Koordinasikan mata, tangan dan kaki. Karena ketiganya adalah elemen terpenting dalam mengemudi.

Tahapan-tahapan tersebut merupakan tahapan dasar dalam slalom, dan tentunya semua peslalom harus menguasai teknik dasar tersebut . Tapi slalom bukan hanya tentang keahlian dalam mengemudikan mobil, kita juga harus cerdas membaca lintasan, dan memperbanyak jam terbang dengan berlatih terus – menerus. Dalam melakukan latihan kita juga harus banyak mencoba berbagai rintangan yang berbeda – beda. Namun kita juga harus bisa mengendalikan emosi dalam melewati rintangan – rintangan dalam slalom race tersebut.

Dara cantik kelahiran Jakarta 13 Mei 1992 ini juga tergabung kedalam salah satu komunitas otomotif K.O.G (Kreasi Otak Gue), bersama komunitasnya ia menaruh harapan besar bagi para penggiat otomotif untuk lebih sering menyelenggarakan event Slalom Race agar dapat menjadi wadah dalam mengembangkan potensi para peslalom muda khususnya di kota Medan. Secara pribadi ia juga berharap bisa terus memberikan sumbangsih bagi dunia otomotif dengan keikutsertaannya dalam ajang – ajang Slalom Race yang akan diadakan selanjutnya.

Ketika ditanya apakah nantinya ia akan menjadikan Slalom sebagai profesi, ia mengatakan, “Racing will not be my carrier, karena saya sendiri punya cita-cita ingin jadi enterpreneur dan punya perusahaan sendiri. Rasanya seru aja gitu kalo jadi owner dari sebuah perusahaan. Tetapi apapun cita – citaku, otomotiflah yang menjadikan aku seperti sekarang dan sepertinya hal itu nggak bisa lepas dari hidupku”, pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun