Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju ke dewasa, dimana individunya masih dalam pencarian jati diri yang membentuk bagaimana mereka di kedepannya. Remaja merupakan individu yang memiliki rentang usia 12 hingga 24 tahun, dimana pada rentang usia tersebut seseorang sudah dianggap bukan anak anak lagi tapi belum sepenuhnya menjadi orang dewasa. Pada masa remaja, biasanya individu mengalami serangkaian perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan berupa perubahan hormon dan perkembangan organ tubuh. Remaja memiliki beberapa sifat yang khas, seperti keingintauan yang tinggi dan cenderung menyukai tantangan serta siap menanggung apapun konsekuensinya.
Masa remaja juga sering disebut dengan masa pemberontakan, anak yang baru saja mengalami pubertas sering memunculkan berbagai macam emosi, cenderung menjauh dari keluarga, dan menghadapi banyak masalah di berbagai lingkungan. Ketidakmampuan remaja dalam mengontrol emosinya dapat dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Fenomena kenakalan remaja saat ini sudah melewati batas wajar dan banyak remaja yang mulai terlibat dalam perilaku yang melanggar norma norma dalam Masyarakat, seperti tawuran. Apalagi dalam media cetak maupun media massa elektronik dengan leluasa menampilkan hal hal yang dapat merusak pikiran generasi muda saat ini.
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia tidak akan bisa lepas dari orang lain, begitu pun dengan remaja. Mereka memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. bagaimana para remaja ini bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak dari pergaulannya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungan sekirtarnya. Namun, mereka sering kali terpengaruh dengan pertemanan daripada orang tua sendiri. Dalam pergaulan remaja, mereka di bagi dalam dua aspek, yaitu pergaulan remaja yang sehat dan tidak sehat. Pergaulan remaja yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika dalam pergaulan, seperti mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Sedangkan pergaulan remaja tidak sehat adalah pergaulan yang dapat mempengaruhi cara hidup remaja lain dengan kegiatan yang negative yang dapat mempengaruhi kualitar remaja lain.
Beberapa factor penyebab dari pergaulan remaja saat ini adalah orang tua. Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman sekarang dunia sudah berubah. System komunikasi, pengaruh media sosial, kebebasan bergaul, dan modernisasi dalam berbagai bidang. Kekerasan dalam rumah tangga, pertengakaran antara kedua orang tua atau pada anaknya dapat berdampak pada anak. Ketika sang anak mulai tumbuh remaja, ia akan berlajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya sehingga melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain adalah hal yang wajar baginya. Selain itu factor lingkungan juga sekolah menjadi factor yang sangat berpengaruh terhadap pergaulan remaja saat ini. dengan lingkungan sekolah atau lingkungan rumah yang kumuh dan masyarakatnya berperilaku buruk maka perilaku remaja disekitarnya juga akan menjadi buruk, begitu pula sebaliknya.
Teknologi sekarang sudah semakin canggih dan intermet sudah berkembang pesat, dengan begitu kita dapat dengan mudahnya mendapatkan informasi melalui media cetak atau elektronik atau internet. Informasi tersebut dapat berupa informasi yang positif maupun negatif. Namun, dengan berkembangnya teknologi, remaja sekarang lebih sering menggunakan media sosial hingga kecanduan dan menutup diri dari dunia luar. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mentalnya, dimana mereka lebih terbuka di dunia maya sedangkan pada dunia nyata mereka menjadi orang yang berbeda. Banyak dari mereka yang merasa rendah diri dan minder jika bertemu orang lain di luar lingkungannya, menjadikan mereka kurang pede dengan apa yang mereka punya.
Untuk mengurangi tingkat pergaulan remaja yang kurang baik, diharapkan ada pengawasan dari orang tua tidak mengekang terhadap anak. Pengekangan anak akan berpengaruh pada kondisi psikologisnya. Dimana jika di depan orang tuanya mereka akan bersikap baik dan patuh, namun ketika keluar dari lingkungan keluarganya, mereka akan mengeluarkan sesuatu yang tidak diajarkan orang tuanya atau bersikap buruk sebagai bentuk dari pelampiasan dari pengekangan tersebut. Selain itu, seorang remaja diharapkan memilih lingkungan pertemanan yang baik atau memiliki teman yang jarak umurnya tidak terlalu jauh. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak tidak bergaul dengan teman sebayanya, ditakutkan dapat terpengaruh oleh gaya hidupnya yang berbeda dan dapat mempengaruhi gaya hidup yang belum saatnya ia jalani. Adanya pengawasan yang lebih terhadap media sosial serta perlunya bimbingan kepribadian untuk remaja agar mampu membedakan mana yang benar maupun yang salah. Remaja juga perlu dibimbing dalam pelatihan manajemen konflik serta pengambilan keputusan agar dapat menjalin hubungan yang sehat.
Pergaulan remaja dalam dinamika sosial adalah cerminan dari berbagai faktor yang saling memengaruhi. Keluarga, teman sebaya, teknologi, dan budaya masing masing memiliki peran penting dalam membentuk pola pergaulan mereka. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, remaja dapat berkembang menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan sosial di masa depan. Oleh karena itu, semua pihak, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sosial remaja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI