Lebih lanjut lagi Widyanto Gunawan selaku Ketua Rumah Ombak Kreasi menyatakan bahwa, "Kami ingin menciptakan ruang yang aman, terbuka, dan setara --- di mana setiap individu punya suara dan ruang untuk mengekspresikan diri."
Pameran dan Lokakarya Minggu Kreasi Rumah Ombak Kreasi adalah wujud nyata dari dukungan Program Layanan Produksi Kegiatan Kebudayaan Dana Indonesiana 2024 yang terfokus pada Program Pemberdayaan Ruang Publik, yaitu sebuah program yang diluncurkan oleh Kementrian Kebudayaan Republik Indonesia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Departemen Keuangan. Program ini bertujuan untuk mendukung berbagai upaya pemajuan, pelestarian dan pengembangan seni budaya nasional dari berbagai segi dan membuka jalan menuju praktik seni yang lebih adil, setara, dan representatif.
Diantara jemari-jemari lincah para peserta dan wajah-wajah penuh semangat, rangkaian kegiatan Minggu Kreasi dimulai pada bulan Januari hingga Juli 2025 dengan beragam lokakarya. Perpaduan seni rupa, musik, tari hingga pertunjukan seperti pelatihan Mural, Melukis umum dengan menggunakan media Pastel dan Akrilik,Batik dengan tehnik Gutta Tamarind, Batik teknik Tie Dye, Ecoprint, Clay Art, Stensil, Wayang, Tari, Melukis di Topi & Tong, Melukis Di Lampion Damar kurung dan Musik perkusi bahan daur ulang mengalir beriringan membentuk harmonisasi indah.
Sebelum pameran diadakan pra kegiatan pendukung yaitu Lomba Melukis tingkat SD, SMP &SMA se-jabodetabek dan Talk Show ditutup dengan pengumuman lomba melukis, Talk Show narasumber Talk Show "Kesenian, Inklusivitas, dan Dampak Positifnya Dalam Lingkungan" bersama Maja Yusirwan (Sekdisparbud Kota Bekasi),Ian Wongkar (Edukator & Pelukis), Valiant Octo Karaba, S.AB (Direktur PT Psikologi Sukses Mulia & Branch Manager STIFIN Genetic dan Lesh Dewika (Perupa & Penulis) sebagai Moderator.
Pameran hasil Lokakarya Minggu Kreasi yang berlangsung dari tanggal 6 -- 9 Juli 2025 ini merupakan sebuah memento. Sebuah kenang-kenangan dan memori tentang bagaimana indahnya suatu keberagaman, suatu inklusivitas. Sebab di seni, inklusivitas berarti semua setara. Pameran yang berlangsung selama empat hari tersebut, menampilkan Galeri Interaktif Karya Kolaboratif, dari peserta Lokakarya Minggu Kreasi, pemenang Lomba Lukis, dan komponen pendukung lainnya, Pertunjukan Wayang Kontemporer, Tari dan Musik Recycle dan juga kegiatan pendukung yaitu Workshop Clay Art dan Workshop Demo Melukis melalui Media Cat Air.
Melalui Lokakarya Minggu Kreasi dan Pameran, Rumah Ombak Kreasi mengajak masyarakat untuk melihat bahwa seni adalah ruang yang tidak membatasi siapa pun. Tak ada sekat-sekat. Tak ada kekhususan, entah itu dari segi usia, jenis kelamin, pekerjaan dan lain-lain, sebab seni sebagai sebuah proses kreatif yang fleksibel, selayaknya dapat menjamin akses yang sama terhadap semua pihak, kelompok, termasuk yang terpinggirkan, penyandang disabilitas, penyandang masalah kesehatan mental, dan lain-lain, entah sebagai penonton, seniman, dan peserta. Inilah wujud nyata dari sebuah Inklusivitas Seni, Ruang Ekspresi Kolaboratif Tanpa Batas!