Mohon tunggu...
Lazarus Djami
Lazarus Djami Mohon Tunggu... Nelayan - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Petani dari Maujawa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jodoh Menurut Kristen

6 September 2022   19:43 Diperbarui: 6 September 2022   19:48 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menikah itu berarti menjadi satu daging (Mat. 19:5-6). Tidak boleh bercerai, ini kata awal yang perlu dipahami dan dicermati oleh seluruh umat Kristen, ketika ia bicara soal kesetiaan.

Kriteria Jodoh:

  • Sepadan, Allah menghendaki supaya pasangan kita seimbang dan serasi, tidak berjalan sendiri, baik dalam kata, laku dsb. Kesesuaian adalah kunci dalam hubungan suami istri. Kesesuaian berarti sama dan saling melengkapi. 

  • Istri menjadi patner bukan jadi lawan. Pasangan dalam sebuah rumah tangga menjadi nayata apakah ia jadi kawan atau lawan, dapat dilihat dalam bertutur, apakah masih ada istri yang tidak berani bicara dalam rumah tangga itu juga dipengaruhi oleh budaya setempat. 

  • Pasangan hidup merupakan pasangan yang saling melengkapi, bukan saling mencari kekurangan. Sepadan Dalam Kejadian 2:18, Tuhan Allah berfirman, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong yang sepadan baginya." Kata "sepadan" dalam bahasa aslinya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris "corresponding to himself" dapat juga berarti "melengkapi". Melengkapi apa? 

  • Banyak! Sepadan bukan dinilai dari strata sosial, Pendidikan, budaya dsb. Melainkan pasangan itu dapat menciptakan kedamaian, bukan membuat hubungan yang berpotensi berbagai masalah.

  • Seiman, dalam hal rohani, sebagai fondasi dalam berumah tangga. Sehingga rumah tangga itu tidak menjadi sumber kekacauan/pertengkaran (Babel). Jangan oleh perkara kecil menjadi besar. Tetapi dapat diselesaikan cara bersama. Jangan menjadi istri dari Esau (Kej. 26:35). 

  • Nilai-nilai berakar pada Sabda Allah, sehingga Ibr.10:24-25. Sadari ini, bahwa pernikahan adalah sekali seumur hidupmu. Karena itu jangan salah memilih pasangan hidupmu, jika tidak ingin rumah tanggamu menjadi ring tinju. Dasar awal adalah  "seiman" dan "sepadan" (2 Korintus 6:14-15). Pasangan yang "seiman" adalah yang sungguh-sunguh mengasihi Tuhan dan taat dalam melakukan perintah-Nya. 

  • Seimbang, dalam berpacaran itu sangat diperlukan, untuk mendapat pasangan yang sepadan, tidak melihat pada cantic atau ganteng, sebab Amsal 31:30 " Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan Tuhan dipuji-puji" Kolose 3:14 "di atas semuanya itu, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan yang menyempurnakan" ---------------LDJ-------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun