Mohon tunggu...
Darwis Kadir
Darwis Kadir Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya ingin bercerita tentang sebuah kisah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Om-om Google

7 Maret 2018   09:51 Diperbarui: 7 Maret 2018   10:20 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak dapat hidup tanpamu om. Begitulah kira-kira curhatan hatiku ini. Om google adalah sebuah mesin pencari serba bisa. Apa yang hendak dicari maka berselancarlah pada dunia maya. Masuklah ke area websitenya om google.

Tak mengherankan jaman sekarang pengguna internet sudah pada tataran melek pengetahuan. Bermunculan orang-orang "pintar" di hadapan publik. Sisi lain orang yang acuh dengan teknologi jaringan memberikan pengangapan mereka kelihatan kerdil dengan pengetahuannya. Tak heran ketika orang-orang "pintar" ini jadi rujukan pertanyaan yang tak dapat di pecahkan.

Apa yang salah dengan uraian di atas ? Tak ada,yang mungkin agak keliru adalah pendewaan dan pentasbihan para individu ini dengan bangganya menetapkan dirinya sebagai orang paling tahu. Ditambah keangkuhan dengan pengetahuan yang referensinya bertebaran di om google.

Aku takut jika sebuah kepintaran yang merupakan legitimasi penlabelan khalayak merupakan hanyalah sebuah fatamorgana dari sebuah sumber yang bernama Om Google.Pintar karena om google.Saya kira semua orang mampu sepanjang memiliki perangkat berbasis jaringan. Smartphone misalnya.

Hanya tak semuanya orang mau,golongan seperti ini kebanyakan asyik chatingan atau berbisnis online.Bukan berarti mereka tak pintar bermain dengan om-om bernama GOOGLE.

Penekanan yang ingin saya sampaikan bahwa untuk pintar sekarang tak perlu tergantung banyak pada buku fisik.

Pintar karena Google sebuah keharusan namun mentasbihkan diri sebagai orang pintar berkat ilmunya google saya rasa kurang tepat.

Mari semua belajar dari google. Tetap dalam koridor tak ada orang bodoh namun tingkat usaha seseorang untuk belajar membuktikan tingkat pengetahuan seseorang itu sendiri. Selamat belajar bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun