Mohon tunggu...
Lia Lavenus
Lia Lavenus Mohon Tunggu... -

Rindu bening embun dan lembut kabut dikaki gunung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

UN (Ujian Nasional/Ujian Nakutin)

5 Mei 2014   22:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terhitung Hari ini  tgl 05 - 08 Mei 2014 dilaksanakan Ujian Nasional  atau UN untuk tingkat SLTP ( yang untuk SLTA udah selesai ).  Isi berita dibeberapa televisi banyak yang menayangkan tentang UN, ada walimurid/orang tua yang mengadakan doa bersama ( ini sangat bagus  doa dan usaha saling mendukung ) bahkan ada juga yang pakai acara nangis bersama ini yang saya heran kok pakai acara nangis bersama bahkan sampai ada yang ngadain ritual doa dikuburan.  Memangnya anak kita ini mau kemana kok disikapi seperti ini,  justru  menurut saya hal ini makin membuat anak-anak kita jadi semakin stress seolah-olah mereka akan menempuh hal yang akan menentukan hidup dan mati mereka dan yang makin membuat saya makin keberatan sikap pejabat/instansi  terkait seperti misalnya ada  Polisi yang ditugasi menjaga UN  sampai mengawal simurid hingga ke Toilet, emangnya siMurid ini tersangaka kasus apa hingga mesti dicurigai hingga dikawal segala, kalo di kawal untuk keselamatan kayanya juga gaa tuh, karna ini ini ga da kaitannya dengan kasus kekerasan seksual pada anak seperti  berita-berita yang lagi banyak beredar.  Saya heran mengapa si Murid diperlakukan seperti  ini, kemana kepercayaan untuk anak dalam mengikuti ujian Nasional ini, seharusnya kita mendukung bukan malah ikutan labil yang bahkan lebay yang justru makin membuat anak makin stress  takut kalau gagal ujian seolah gagal pulalah masa depannya.

Sebaiknya tanamkan kepada anak kita  bahwa setelah berusaha jika masih Gagal Ujian bukan berarti  Gagal juga masa depannya,  Masa depan mereka masih panjang, banyak cara untuk mencapai  cita-cita mereka.

Paket A, B dan C  yang disediakan pemerintah sangat kontras dengan apa yang yang akan dilalui simurid dalam Ujian Nasional. Bagaimana tidak, orang yang tidak mengikuti kegiatan rutin persekolahan bisa tinggal mengikuti paket B/C yang nantinya fungsinya ga jauh beda dengan Ijazah yang berusaha dengan mati-matian diraih simurid sampai ada yang bunuh diri saking stress dan takutnya dalam meraih predikat LULUS.

Bukan maksud saya menjudge ataupun meremehkan  orang yang memiliki ijazah paket A/ B/C, karena saya tau ini justru solusi yang sangat baik untuk kita yang ada kesulitan atau sebab tertentu sehingga tidak dapat melanjutkan atau memiliki ijazah yang setara dengan SD/SLTP/SLTA.

Yang saya kurang setujui adalah sikap kita dan lingkungan pendidikan dalam menghadapi UN alias Ujian Nasional atau Ujian Nakutin karena simurid , orang tua bahkan guru ikut-ikutan lebih banyak takutnya  daripada semangatnya untuk menjalani ujian nasional ini.

Saya mohon maaf bila ada kata-kata saya yg tidak berkenan, karena sebagai ibu saya tidak ingin anak saya juga takut dalam menjalani UN karena ini adalah Ujian Nasional bukan Ujian Nakutin

AYOOOO Anak-anak, semangatlah sekolah, rajin belajar dan raihlah cita-citamu. jangan pernah takut dan Pesimis untuk masa depan kalian.

by : Ibu Murid SLTP dikota - Dumai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun