Mohon tunggu...
laurensius lara
laurensius lara Mohon Tunggu... Supir - Penikmat Senja.

Sukses itu soal waktu, bermainlah dengan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi, Mengubah Karakter!

1 Februari 2021   21:17 Diperbarui: 1 Februari 2021   21:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan virus corona atau yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah covid-19, membawa perubahan yang sangat besar terhadap masyarakat. Bukan saja membawa perubahan pada kehidupan ekonomi, sosial, kesehatan, dan politik, tetapi sangat berdampak pada dunia pendidikan.  

Banyak hal kehidupan yang normal menjadi berubah, hidup dimana sebelum pandemi, tidak ada batasan untuk melakukan kegiatan apapun yang terpenting kegiatan tersebut disukai dan dikehendaki untuk dilakukan.

Dengan adanya pandemi, ruang kehidupan itu menjadi sempit, terbatas, dan dibatasi oleh aturan, dan ketakutan. Menjalankan proses kehidupan terasa sangat sulit dengan berbagai aturan dan protokol kesehatan yang diterapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, dan dijalankan oleh semua negara yang terpapar, guna mencegah, melawan dan menghidari korban. 

Kita ingat novel karya filsuf Albert Camus yang berjudul " Sampar ", dimana novel tersebut berkisah tentang situasi kota Oran, Aljazair kota koloni Prancis. 

Novel tersebut berkisah tentang bagaimana orang bereaksi atas kemalangan dengan adanya sampar yang melanda kota tersebut. Novel tersebut memunculkan berbagai gambaran dan potret kemarahan terhadap penyakit yang melanda kota. 

Albert Camus melukiskan situasi kota itu penuh dengan kekeringan, tiada perpohoanan dan tiada keistimewaan dalam kota tersebut. Albert Camus merefleksikan kehidupan yang menoton dan tanpa jiwa, dan memunculkan pandangan bahwa 'Sampar' memunculkan kesadaran manusia tentang lingkungan.

Ditengah pandemi, pendidikan karakter semakin sulit, bukan saja ekonomi, dan kesehatan yang terdampak. Dengan ditiadakannya sekolah tatap muka, menjadi indikator penting menurunnya pendidikan karakter anak-anak di sekolah. 

Sekolah dengan sistem belajar online merupakan aspek yang harus dilakukan untuk menghindari ketakutan terhadap penularan covid-19. Sementara dampak yang dimunculkan dari belajar online adalah kemunduran pendidikan karakter anak-anak.

Dibidang kesehatan, karakter manusia yang biasa hidup bebas ditantang dengan karakter baru, hidup dengan aturan, dan himbauwan. Dibutuhkan karakter dengan kesadaran moral yang tinggi dari setiap individu. Hal ini diperlukan keberanian dari semuanya. 

Di bidang politik, harus ada kesadaran dan karakter baru dari pemangku kepentingan, untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang tepat, sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

*Pandemi, hal sulit, harus berlalu*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun