Mohon tunggu...
Laura Stevani
Laura Stevani Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Kesehatan Mental

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Balik Tekanan dan Tantangan, Don Bosko Tetap Menjadi Rumah yang Mendukung

29 September 2025   21:21 Diperbarui: 3 Oktober 2025   08:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa, Laura, Ghisa, dan Sarah di SMA PL Don Bosko bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Joseph Cahyo Senoaji, S.Hum.

Kompasiana, Semarang - SMA PL Don Bosko Semarang menerima kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang melaksanakan wawancara dan observasi untuk tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan yang diampu oleh Faiz Fatihul 'Alwan, S.Pd., M.Pd. dan  Woro Apriliana Sari, S.Psi., M.Si. 

Kegiatan tersebut dilakukan pada Jumat, 12 September 2025, dan Rabu, 24 September 2025, berdasarkan surat resmi dari Unnes. Mahasiswa yang terlibat adalah Ghisa Elvani Azzahra, Najwa Nur Rizqia Putri Ruhandi, Sarah Helena Br Sembiring Meliala, dan Laura Stevani. Setelah mendapatkan izin dari Kepala SMA PL Don Bosko Semarang, mereka berdialog dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Kesiswaan, Josef Cahyo Seno Aji, S.Hum. 

Penelitian  berjudul "Di Balik Tekanan dan Tantangan, Don Bosko Tetap Menjadi Rumah yang Mendukung" berfokus untuk memahami bagaimana lingkungan sekolah berperan dalam perkembangan siswa, baik dari aspek motivasi belajar, interaksi sosial, maupun kesehatan mental. 

Lingkungan Sekolah dan Tekanan Remaja

Masa remaja dikenal sebagai fase penuh perubahan, baik fisik, emosi, maupun sosial. SMA PL Don Bosko Semarang dikenal berkomitmen mencetak generasi yang cerdas, disiplin, dan berkarakter. Namun, seperti sekolah lain, SMA PL Don Bosko juga menghadapi tantangan berupa tekanan akademik dan dinamika sosial yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental siswa.

Tekanan akademik berupa tugas, ujian, dan standar nilai tinggi kerap menimbulkan stres, kecemasan, hingga rasa tidak percaya diri. Menyadari hal itu, sekolah menyeimbangkan tuntutan prestasi dengan perhatian pada kesehatan mental siswa. Guru Bimbingan Konseling (BK) secara rutin memberikan konseling bulanan baik individu maupun kelompok sebagai bentuk pendampingan.

Dukungan Sekolah dan Budaya Kekeluargaan

Upaya ini menciptakan suasana belajar yang mendukung. Nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang ditanamkan di SMA PL Don Bosko turut memperkuat iklim sekolah yang aman dan nyaman. Dengan dukungan guru, konselor, serta teman sebaya, siswa tidak merasa sendirian menghadapi tantangan. Hal ini menumbuhkan rasa percaya diri, empati, serta daya juang mereka.

Josef Cahyo Seno Aji menegaskan bahwa remaja sedang berada pada tahap pencarian jati diri dan membutuhkan penerimaan sosial. Jika tekanan tidak diimbangi dengan dukungan, risiko gangguan psikologis seperti burnout, kecemasan, atau depresi ringan akan meningkat. Oleh karena itu, strategi pendampingan yang adaptif baik melalui konseling, mentoring, maupun pendampingan akademik personal-sangat penting.

Peran Guru dan Teman Sebaya

Penelitian juga menemukan bahwa guru berperan tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga membangun komunikasi terbuka dengan siswa. Interaksi sehari-hari, kegiatan ekstrakurikuler, dan percakapan informal memberi ruang bagi siswa untuk merasa diperhatikan. Dukungan teman sebaya pun terbukti menjadi faktor protektif yang kuat, menciptakan budaya saling menolong di kalangan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun