Nanti aja deh kerjain nya, deadline-nya masih lama kok
Eh, udah ada progress nih, nanti aja deh sisanya, scrolling dulu
Nanti deh mulainya, tunggu mood aja
Terkadang, kita merasa bahwa menunda untuk mulai mengerjakan sesuatu itu lebih asyik, dibandingkan harus menghadapinya sekarang juga. Apalagi ketika dihadapkan oleh beberapa aktivitas lain atau ada waktu yang cukup panjang dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Respon "nanti, nanti, dan nanti" yang kita berikan ada sebutannya, lho, sob. Apa itu? Yap, prokrastinasi.
Yuk kenalan lebih jauh lagi---ini bisa jadi langkah kecil untuk self-improvement kita!
Sebenarnya, Prokrastinasi Itu Apa, Sih?
Secara istilah, prokrastinasi berasal dari kata kerja Latin "procrastinare", secara harfiah artinya menunda hingga hari lain/hari selanjutnya. Ini merupakan kombinasi dari dua kata: "pro" yang merupakan kata keterangan untuk gerakan maju dan "crastinus" yang berarti milik hari esok (DeSimone, 1993 dalam Ferrari, 1995).Â
Prokrastinasi itu sebuah penundaan, baik penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan. Sejalan dengan Ghufron & Suminta (2010), prokrastinasi menunjukan suatu kecenderungan dalam menunda-nunda pengerjaan dan penyelesaian suatu pekerjaan/tugas.Â
Kenapa Penting untuk Kenal Prokrastinasi?
Dewasa ini, prokrastinasi menjadi musuh yang bisa dirasakan di segala generasi, misalnya adalah generasi milenial & gen-Z yang dikenal sebagai digital natives. Hal ini membuat gen-Z dan milenial erat dengan media sosial.
Distraksi yang dihasilkan dari kemajuan teknologi memiliki peran besar, diperkuat dengan data yang dihasilkan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) 2024, gen-Z menjadi kelompok usia yang tingkat kontribusinya paling banyak dibanding kelompok usia lain, yaitu mencapai angka 34,40%. Ditambah, generasi milenial tercatat sebesar 30,62%. Media sosial yang banyak digunakan adalah Tiktok. Penggunanya mencapai 31,72% generasi milenial & 46,84% generasi Z.Â