Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Sebut Aku Orang Indonesia

24 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 24 Juli 2019   06:34 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari orang biasa

Tapi cintaku padamu luar biasa (Andmesh Kamaleng-Cinta Luar Biasa).

Ya, cinta Jose pada Ayah Calvin luar biasa. Jose mencintai Ayah Calvin hari ini, besok, dan selamanya.

**   

"...Mereka menyebutku Ahok kecil karena mataku sipit. Ayah, Ahok itu siapa?" Jose mengakhiri ceritanya dengan sebentuk tanya.

Ayah Calvin terenyak. Ya, Tuhan, mengapa Kaubuat cerita masa kecil Jose seperti dirinya? Dulu, Ayah Calvin pun merasakan hal yang sama. Dihadiahi verbal bbullying, dikenai body shaming, dan dipukuli. Tentu saja waktu itu Ayah Calvin tidak tinggal diam. Dia melawan anak-anak yang memukulinya. Meski pada akhirnya ia kalah dan menangis. Sempat Ayah Calvin bertanya pada diri sendiri: mengapa dia kalah melawan gerombolan anak jahat itu?

"Jangan sebut beliau Ahok, Nak. Panggil BTP, Basuki Tjahaja Purnama. Basuki Tjahaja Purnama adalah Gubernur DKI Jakarta terhebat yang pernah kita punya." jelas Ayah Calvin lembut, lembut sekali.

"Ayah, kenapa kita yang bermata sipit sering diganggu orang lain?" Jose bertanya lagi, sedih.

"Ada orang yang bisa menerima perbedaan dan ada yang tidak, Sayangku."

"Jose mau jadi orang biasa. Jose nggak mau dipanggil orang Cina, orang Tionghoa, atau Ahok kecil. Karena Jose Gabriel Calvin orang Indonesia."

Kedua kalinya Ayah Calvin memberi Jose pelukan hangat. Diciumnya kening pemuda cilik yang membanggakannya itu. Lembut diusapnya noda darah yang masih tersisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun