Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Kecil Bicara Pernikahan, Bagaimana Menyikapinya?

14 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 14 Juli 2019   06:16 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski begitu, tak ada salahnya mengenalkan cinta pada anak sejak dini. Kenalkan perlahan-lahan tentang cinta pada anak. Caranya?

Mula-mula, jelaskan pada anak tentang perbedaan jenis kelamin. Pastikan mereka tahu kalau mereka perempuan atau laki-laki. Jangan sampai anak tidak tahu jenis kelaminnya sendiri.

Cara berikutnya, ajarkan anak tentang cara membedakan cinta dan kasih sayang. Beri tahu mana saja perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan. For example, anak tidak boleh memeluk dan mencium teman bermainnya. Pelukan dan ciuman hanya berlaku dalam keluarga. Sebaliknya, anak dibolehkan mencium ayah, ibu, dan saudaranya. Eits, jangan lupa rajin memberi kecupan kening pada anak. Itu penting. Sentuhan fisik orang-orang terkasih akan menguatkan ikatan batin si anak.

Next, tanamkan rasa cinta pada Tuhan. Ya, daripada anak dibiarkan mengenal cinta lawan jenis sebelum waktunya, lebih baik alihkan rasa cinta pada Tuhan. Ajak mereka beribadah bersama. Ceritakan kisah-kisah keteladanan nabi, dewa, atau tokoh berpengaruh dalam agama. Bacakan ayat-ayat dalam kitab suci yang menegaskan betapa besar cinta Tuhan. Latih mereka untuk selalu berdoa dan menyebut namaNya.

Last but not least, awasi pergaulan mereka. Buat apa repot mengajari kalau praktik sehari-harinya masih saja menyimpang? Beri peringatkan ketika anak mulai menampakkan perhatian lebih pada lawan jenis. Awasi mereka, ingatkan mereka.

Kompasianers, pernahkah kalian dilamar anak kecil?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun