Hari-Hari Berkabung
Jose merasakan beratnya hari demi hari tanpa Ayah Calvin. Dia terbiasa melihat Ayahnya dari pagi hingga pagi lagi. Tak ada tangan lembut yang mengusap kepalanya untuk membangunkannya di pagi hari. Tubuh Jose yang sakit tidak lagi dibelai Ayahnya. Jangan harap mendapati masakan lezat buatan Ayah Calvin seperti biasa.
Hilang.
Semuanya hilang.
Karena hari-hari duka itu.
Sebagai anak dengan Polisitemia vera, Jose tak berdaya. Disesalinya keterbatasan itu. Jika saja tak ada Polisitemia, Jose akan menyusul Ayahnya ke rumah duka sekarang juga. Dia menyesal, menyesal sekali.
Kehadiran Silvi di hari kedua tak banyak membantu. Anak cantik berambut panjang itu membawakan catatan pelajaran untuk Jose. Menurut Jose, Silvi kelewat rajin. Dia masih mau repot-repot mencatat sementara teman sekelas lainnya lebih suka memotret materi pelajaran.
"Yeee, memangnya aku kayak mereka?" Silvi mendesis sebal, menggembungkan kedua pipinya.
"Gabriel jangan samain aku dong sama Adi and the gank."