Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Undangan dari Malaikat

9 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:20 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Pixel2013 (pix-zip)

"Tunggu. Pamit dulu sama Ayah." cegah Jose ketika mereka hampir sampai di pintu depan.

"Ayah di sini..."

Panjang umur, gumam Jose dalam hati. Ayah Calvin membungkuk, mencium dahi anaknya. Silvi berpaling. Mata birunya berkilat. Kenapa seperti Papa Revan, ya? Pikirnya.

Tangan Jose terjulur. Pelan meraba wajah Ayahnya. Terasa agak hangat. Apakah Ayahnya demam?

"Nanti bukanya di sini ya...Ayah sayang Jose." ujar Ayah Calvin lembut.

Sampai ia berada di rumah Silvi, kata-kata Ayahnya terus terngiang. Bahkan ia tak begitu tertarik saat Silvi menunjukkan koleksi buku ceritanya yang baru. Karena sama-sama suka membaca cerita, Jose dan Silvi sering bertukar buku. Apa lagi sekarang liburan. Mereka punya banyak waktu luang untuk membaca cerita.

"Gabriel, nanti kamu ikutan bukber kelas ya. Acaranya di sini." ucap Silvi.

Jangan heran kalau anak-anak sekecil mereka sudah punya rencana seperti itu di bulan mulia. Jose menggeleng tegas. Silvi kecewa.

"Yah...kamu nggak bisa. Kalo bukber finalis kompetisi musik bisa nggak? Acaranya besok..."

"Nggak bisa juga. Aku udah ada undangan lain."

Alis Silvi terangkat. Rasa penasarannya terusik. "Undangan siapa sih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun