Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Luka] Jangan Biarkan Orang Ketiga Masuk

11 November 2018   06:00 Diperbarui: 11 November 2018   06:10 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air mata menetes ke atas piano putih. Jemari lentiknya bergerak lemah. Nada-nada yang dihasilkan tak seindah biasanya. Pecah konsentrasi, gadis cantik Manado Borgo blasteran Turki itu berhenti sejenak.

"Kenapa, Princess?"

Sosok tampan itu, sosok tampan dalam balutan jas hitam panjang itu, mendekat. Duduk di samping Silvi. Mengecup keningnya lembut.

"Kenapa menangis? Bukannya tadi kamu mau main piano?" tanya Calvin lembut, membelai rambut Silvi.

Sungguh, kelembutan Calvin justru menggores luka baru di hatinya. Luka di hati sang tuan putri yang telah lama beku. Ditatapnya seraut wajah rupawan orientalis itu dengan kalut.

"You can tell me...anything. Or...not now, maybe."

Nada suara Calvin tetap lembut. Belaiannya tak berhenti. Pelukannya pun tidak dilepas.

"Calvin?"

"Iya, Silvi?"

"Jika kita berpisah, apa kau akan tetap mencintaiku?"

Sesaat Calvin terdiam. Sepasang mata sipit beningnya bertabrakan dengan mata biru Silvi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun