Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selingkuh Menyia-nyiakan Cinta

1 September 2018   06:00 Diperbarui: 1 September 2018   08:13 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terjebak dalam zona cinta yang tak jelas, rupanya Silvi dan Calvin memiliki nasib yang sama. Mereka memiliki kesamaan masa lalu yang menyedihkan. Sulitnya mendapatkan cinta membuat mereka tak lagi percaya cinta.

Entah apa rencana Yang Di Atas, Calvin dan Silvi justru dipertemukan. Lama mereka menutup hati dan hanya membatasi hal-hal penting saja dalam berbicara. Sampai akhirnya, mereka mulai saling membuka diri.

Terungkap alasan Calvin dan Silvi enggan melanjutkan ke tahap yang lebih serius: trauma karena perselingkuhan. Silvi adalah anak yang melihat perselingkuhan orang tuanya sejak kecil. Pengalaman buruk yang masih tersimpan dalam ingatan hingga detik ini. Membuatnya tak lagi percaya cinta.

Calvin pernah diselingkuhi. Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali. Dia pernah menikah. Namun, sang istri berselingkuh sejak mengetahui bila Calvin divonis infertilitas.

Hmmm sedih ya, membaca kasus di atas. Diselingkuhi memang menyakitkan, Kompasianers. Selingkuh adalah kejahatan terselubung dalam suatu hubungan.

Young Lady cantik paham rasanya menjadi korban perselingkuhan. Actually, sejak bertahun-tahun lalu Young Lady menyaksikan sejumlah kasus perselingkuhan. Celakanya, beberapa di antaranya pernah dialami orang terdekat. Sakit, kan? Jelas sakit.

Perselingkuhan adalah momok menakutkan bagi tiap pasangan. Tak ada yang ingin diduakan. Selingkuh sama artinya dengan mendua, menyia-nyiakan cinta. Selingkuh pun sama saja mempermainkan perasaan orang lain. Menyakiti, melukai, dan menghancurkan hati orang yang dicintai.

Well, siapa sih yang mau diselingkuhi? Tidak ada. Sering kali Young Lady heran, apa yang ada di kepala para pelaku perselingkuhan sampai-sampai mereka tega melakukannya?

Ada bermacam-macam sebab orang berselingkuh. Pertama, karena jenuh. Jenuh...oooow, kayak lagunya Rio Febrian aja. Masa jenuh aja orang bisa selingkuh? Bisa bangetlah. Apa lagi laki-laki. Pria cenderung lebih mudah bosan dibanding wanita. Jika mereka sudah jenuh dengan hubungan, siap-siap saja menelan pil pahit perselingkuhan.

Kedua, terjebak nostalgia. Nah lho, ini seperti lagunya Raisa. Tapi benar kok. Banyak orang dapat dengan mudah dikalahkan oleh kenangan. Misalnya, saat mereka tetiba ketemu mantan. Lalu si mantan itu kembali menebarkan virus-virus cinta. Sang mantan yang sama sekali tidak indah, mencoba membangkitkan lagi potongan-potongan kenangan di masa lalu. 

Kalau pertahanan diri tidak terlalu kuat, bisa bahaya. Lama-lama sang mantan bisa menjerumuskan kita dalam dosa perselingkuhan. Terkalahkan kenangan rawan dialami mereka yang belum move on tapi memaksakan diri punya pasangan. Rawan pula dialami orang yang tidak punya prinsip atau komitmen yang kuat.

Ketiga, kurang komunikasi. As we know, komunikasi adalah kunci sukses sebuah hubungan. Tanpa komunikasi, hubungan akan menjadi dingin dan hambar. Terlebih bagi para pelaku long distance relationship, menjaga komunikasi sangat penting. Bila kurang komunikasi, risiko perselingkuhan lebih tinggi. Merasa aman, merasa tak dipedulikan pasangan, saatnya bermain api. Kira-kira begitulah isi pikiran para pelaku selingkuh. Mereka merasa kekurangan perhatian dari pasangan, lalu memutuskan mendua.

Keempat, kecewa pada kekurangan pasangan. Young Lady rasa, yang namanya mencintai harus satu paket. Cintai kelebihannya, cintai juga kekurangannya. Tapi, namanya manusia, pasti ada kecewa dan kesalnya. Siapa tahu, di tengah perjalanan cinta, muncul rasa kecewa pada kekurangan pasangan. Misalnya kecewa pada kekurangan fisiknya, sikapnya, ketidakmampuannya meneruskan keturunan, etc. Kemudian ia memutuskan berselingkuh. Ini menyedihkan dan tidak fair.

Kelima, godaan dari luar. Godaan dari siapa tuuuuh? Godaan dari setan yang terkutuk? Kalau ada setan yang terkutuk, lawan dong dengan malaikat...ups. Yah, pokoknya godaan dari luar diri dan pasangan. Dalam suatu relasi, ada saja godaannya. Kembali ke diri kita, mampukah kita melawannya? Jangan percaya pada ungkapan 'rumput tetangga lebih hijau' bila kita ingin melawan godaan dari luar untuk berselingkuh.

Ya, itu tadi lima sebab pasangan berselingkuh. Kompleks juga kan? Eits, selingkuh tak hanya fisik. Ada pula selingkuh hati. For example, di film Cinta Pertama (Sunny). Diceritakan Alya yang sudah bertunangan dengan Abi, namun masih memendam cinta pada Sunny. Sunny pun, yang sudah menikah, masih menyimpan perasaan pada Alya. Menakutkan, guys.

Selingkuh hati terjadi ketika kita bersatu dengan pasangan, tetapi hati kita masih mengharapkan dan mencintai orang lain. Itu jauh lebih menyakitkan. Selingkuh hati lebih sakit dari selingkuh fisik. Sebab jenis selingkuh satu ini menyakiti diri sendiri, pasangan, dan orang lain yang dicintai dalam hati.

So, berpikirlah ratusan kali jika berniat selingkuh. Pertimbangkan akibatnya. Jangan sampai penyesalan lahir karena perselingkuhan. Jika ada masalah dengan pasangan, selingkuh bukan penyelesaian yang tepat. Lebih baik mengakhiri hubungan baik-baik dan mengejar cinta yang baru dari pada menduakan cinta.

Bila ingin berselingkuh, cobalah bayangkan dan raasakan...seperti lagunya Maudy Ayunda...bayangkan dan rasakan bila kita menjadi pasangan kita. Bayangkan dan rasakan sakitnya menjadi korban perselingkuhan. 

Bayangkan dan rasakan pula bagaimana menjadi orang-orang yang sulit mendapatkan cinta hingga usia tak lagi muda. Bayangkan dan rasakan bagaimana menjadi orang-orang disabilitas yang untuk mendapatkan cinta sejati saja, sangat sulit. 

Kita sudah mendapatkan cinta, masa sekarang mau disia-siakan begitu saja? Bersyukurlah telah mendapatkan cinta. Jangan menyia-nyiakan cinta dengan menduakannya. Kompasianers, coba jujur sama Young Lady cantik. Pernahkah kalian punya niat untuk berselingkuh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun