Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hari Raya Malaikat Kesepian

22 Agustus 2018   05:45 Diperbarui: 22 Agustus 2018   06:02 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini berbahaya. Jika sudah menyebut nama panjang, pertanda amarah.

Rossie tersedu. Air mata membasahi pipi putihnya. Ia berusaha memegang tangan Revan, namun pria berambut pirang dan bermata biru itu mundur menjauh.

"Demi Allah, aku tak pernah punya keinginan untuk mendua, Revan. Hanya kamu pria yang kucintai..." ujar Rossie dengan suara bergetar menahan kesedihan.

Alis Revan terangkat tinggi. Nampaknya ia tak mempercayai kata-kata Rossie. Lengannya terlipat, lalu ia membalikkan tubuh dan menatap langit.

Di bawah hujan yang menderas, Revan bernyanyi.

Kini ku tahu

Bila cinta tak bertumpu pada lidah

Lidah bisa berkata

Namun hati tak sejalan

Kata-kata tak menjamin cinta...

Hati Calvin tertusuk mendengarnya. Sakit, sakit sekali. Kesalahpahaman berujung sarkasme. Tanpa pikir panjang, ia lanjutkan nyanyian Revan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun