Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malaikat Menutup Mata, Menghapus Luka

3 Agustus 2018   05:25 Diperbarui: 3 Agustus 2018   05:49 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lampu-lampu taman memuntahkan cahaya. Kerlipnya jatuh menyoroti gadis berwajah secantik hatinya. Sisa air mata membekas di ujung hidungnya.

Lama ia duduk di bangku taman bercat warna-warni itu. Menanti, terus menanti. Gaun putih brokatnya melambai pelan terkena desahan angin.

Rinai air matanya tak sebanding dengan luka malaikat tampan bermata sipit yang ia tunggu. Bermenit-menit lewat dalam keheningan.

"Calvin, kamu dimana?" desah gadis bergaun brokat itu, resah.

"Kuharap tak ada bahaya yang mengancam malaikat. Ya Allah yang Maha Cinta, jagalah malaikat itu...jauhkanlah ia dari luka dan kepedihan."

Di tengah sepinya penantian, hati gadis itu tergerak memainkan biola di sampingnya. Jari-jari lentiknya meraih biola. Pelan ia bangkit, melangkah anggun ke tengah taman, dan mulai bermain biola.

Intro mengalun merdu. Dipejamkannya mata, memainkan biola dengan penuh penghayatan. Terus dan terus ia mainkan nada-nada indah. Sampai akhirnya...

"Kuingin selamanya ada di sampingmu...menyayangi dirimu..."

Sebuah suara bass mengacak-acak konsentrasinya. Tidak, itu suara bass bertimbre berat yang mengalihkan dunianya. Perlahan si gadis membuka mata.

Benar, malaikat tampan bermata sipit berdiri gagah di depannya. Rambutnya tetap rapi walaupun hari beranjak malam dan tumpukan rutinitas mengusutkan pikiran. Dua kancing jasnya terbuka, memperlihatkan sedikit kemeja di bagian dalam. Mata sipitnya menatap lembut gadis cantik yang tengah bermain biola.

"Maaf membuatmu lama menunggu, Evita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun