Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adakah Hari Libur untuk Mencintai?

26 Februari 2018   18:03 Diperbarui: 26 Februari 2018   18:13 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Calvin, Adica, dan Syifa kakak-beradik yang sangat dekat. Sejak kecil mereka saling menyayangi. Mereka bertiga tak pernah bertengkar. Sebagai anak terkecil, perempuan satu-satunya, Syifa merasa aman dan bahagia memiliki dua kakak laki-laki yang selalu menjaga dan menyayanginya.

Tahun demi tahun berlalu. Mereka beranjak dewasa. Lulus kuliah, ketiganya meneruskan perusahaan keluarga. Lima hari dalam seminggu mereka disibukkan urusan bisnis. Sabtu-Minggu waktu khusus keluarga.

Lelah mengurus perusahaan, terkadang mereka bertiga mengambil cuti lalu pergi berlibur. Paling dekat ke Bali, paling jauh keliling Eropa. Calvin, Adica, dan Syifa sangat menikmatinya. Di kantor mereka selalu bersama, di luar kantor pun selalu bersama. Kemana-mana selalu bertiga. Dimana ada Calvin, di situ ada Adica dan Syifa.

Hari boleh berganti. Waktu libur boleh datang dan pergi. Namun bagi mereka, tak ada hari libur untuk mencintai. Setiap hari adalah hari kerja untuk mencintai. Mencintai sesama, mencintai keluarga dan orang-orang terdekat.

Ilustrasi di atas dapat membuka hati kita. Kompasianer, Young Lady mau tanya. Adakah hari libur untuk mencintai?

Jawabannya: tidak ada. Ya, tidak ada hari libur untuk mencintai. Libur kerja boleh, libur nasional ada, libur hari raya keagamaan sudah pasti. Tetapi tak ada hari libur untuk mencintai.

Coba, siapa yang tidak senang mendapat hari libur? Pasti semuanya senang. Bahkan berharap tiap hari adalah hari libur. Bayangkan bila ada hari libur untuk mencintai. Pasti akan berat sekali rasanya.

Bila sehari saja ada hari libur untuk mencintai, hati terasa hampa. Sehampa lagunya Marcel berjudul sama itu. Kita tidak bisa mencintai orang lain, mencintai diri sendiri, dan dicintai orang-orang yang kita cintai. Hati tanpa cinta sama seperti ruang hampa tanpa oksigen.

Bagaimana jika benar-benar ada hari libur untuk mencintai? Apakah itu artinya Tuhan, orang tua, teman-teman, dan pasangan libur mencintai kita di hari itu? Barangkali bila ada hari libur mencintai, itu pun hari dimana kita dilarang beribadah dan berdoa. Sebab ibadah dan doa adalah bentuk cinta kita padaNya. Menakutkan bila hal itu terjadi.

Nyatanya, tidak ada hari libur untuk mencintai. Setiap hari adalah hari untuk mencintai. Setiap hari adalah hari dimana kita memberikan cinta kasih dan menerima cinta kasih dari Tuhan dan orang-orang terdekat.

Libur beraktivitas boleh. Tetapi tidak ada libur dalam mencintai. Seperti Tuhan mencintai kita. Tuhan tak pernah meliburkan diri dalam mencintai makhluk-makhluk ciptaanNya. Setiap hari, cintaNya selalu tercurah untuk kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun