Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulisan Cantik, Rasa Terima Kasih, dan Kesejukan Hati, Tulislah Sesuatu yang Membahagiakan

9 Desember 2017   06:26 Diperbarui: 9 Desember 2017   08:35 2513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Tulislah apa yang ada di benakmu."

Kompasianer, setujukah dengan ungkapan itu? Young Lady setuju. Pagi ini, Young Lady ingin menuliskan apa yang ada di dalam hati.

Satu hal kecil yang menggelitik hari ini: hari ini tanggal 9 Desember. 9, angka yang cantik menurut Young Lady. Tanggal 9 bulan 9, itulah tanggal lahir yang cantik. Secantik Kompasianer pemiliknya tentu saja.

Namun, semua itu sudah berlalu. Selang tiga bulan sejak hari ulang tahun saya. Kini kita memasuki hari kesembilan di bulan dua belas. Bulan terakhir di tahun 2017. Tanpa terasa, tahun 2017 akan segera berakhir.

Bukan soal resolusi, refleksi akhir tahun, atau target yang akan diulas di sini. Melainkan sebuah refleksi hati. Perjalanan hati selama setengah tahun sejak Bulan Juni hingga Desember.

Banyak yang telah terjadi selama setengah tahun. Hati dipatahkan dengan kurang ajar oleh seorang pria tampan, potongannya dibawa lari dan tak kembali. Niat mengundurkan diri dari Kompasiana karena keputusasaan dan frustrasi. Uluran tangan yang lembut, sabar, dan penuh kasih dari seorang Kompasianer. Tergerak oleh konsistensi dan komitmen yang teguh. 

Bercermin dari komitmen one day one article. Energi hati yang kuat untuk kembali ke ruang yang sama. Kembali ke ruang yang sama dengan pola, style, personal branding, dan antusiasme berbeda.

Bukan Young Lady yang menggerakkan hati, tapi entitas lain. Entitas yang begitu agung, kuat, berkuasa, dan sanggup membolak-balikkan hati setiap makhluk. Hati yang semula dingin dan beku, bisa diselimuti kehangatan. Hati yang semula layu dan kesepian, dapat diselubungi kesejukan. Kepingan-kepingan hati yang patah dapat tertaut kembali.

Ada peran entitas lain yang Maha Agung dan Maha Kuasa. Ia atur hati saya sedemikian rupa untuk bergerak, menutup, membuka, hancur, utuh lagi, dan menerima suplai kekuatan dari hati yang lain. Tepatnya hati K-ner charming yang selalu menganggap dirinya newbie.

Pemilik Hatiku dari Calvin Jeremy, Nostalgia dari penyanyi yang sama, sampai akhirnya Masih Berharap dari Isyana Sarasvati menjadi lagu-lagu yang representatif dengannya. Musik-musik bertempo lembut itu selalu membangkitkan ingatan tentangnya. Pertama kali, muncul banyak persepsi lain. Sampai akhirnya terbukti sendiri ketika kali pertama menatapi. Ada efek surprised dalam jiwa, namun selanjutnya keterkejutan berganti kekaguman.

Terjebak dalam zona tertentu yang membuat nyaman tapi penuh misteri, lalu berakhir dengan pertemuan yang berkesan. Memerangkap dua hati dan dua individu dalam suatu zona yang mainstream menurut saya. Genggaman tangan, tatapan mata, kata-kata bijak, sikap lembut, dan perhatian penuh hingga menyisakan keengganan orang lain untuk ikut mendekat dan bergabung. Lantaran khawatir menimbulkan gangguan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun