Mohon tunggu...
Lathifah Edib
Lathifah Edib Mohon Tunggu... Penulis - Editor

Perempuan nokturnal, suka keluyuran di jalanan, dan berburu bebek goreng.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan di Poskamling

18 Juni 2016   11:40 Diperbarui: 18 Juni 2016   16:11 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bapak-bapak di poskamling tampak merembukkan suatu masalah. Mereka mengerutkan dahi masing-masing. Namun, ada satu orang yang tampak acuh tak acuh. Rupanya ada yang lebih mengasyikkan daripada papan catur, sepiring kacang rebus, dan gelas-gelas kopi di tengah mereka.

“Kita harus perbanyak warga yang ronda,” ucap Pak Ramli, seorang buruh kebun tembakau.

“Percuma banyak kalau kerjaannya tidur terus,” sahut Pak Darno, pengusaha kayu bakar.

“Ya, mesti ditegur bagi yang tidur! Kalau penjagaan tidak optimal, yang optimal adalah pencurian,” kata Pak Lukman, seorang PNS.

Teguh tampak manggut-manggut saja di sudut. Dia bersandar sembari mengisap-embuskan asap rokok.

“Guh, jaga kesehatanmu! Rokok itu bikin miskin,” tegur Pak Lukman.

“Lah, bagaimana bisa bikin miskin, Pak?” tanya Teguh, bingung. Rokok ditaruhnya di asbak. Tangannya merayap ke tengah-tengah. Hap! Kacang rebus mulai bercumbu dengan bibir hitamnya.

“Kamu keasyikan merokok, tidak berpendapat tentang keamanan desa ini, maling pun akan gampang masuk rumahmu, Guh!” kata Pak Darno.

“Nah, benar itu!” sahut Pak Lukman.

“Hahaha.... Ada-ada saja bapak-bapak ini. Rokok ini malah bikin kaya. Lihat saja pengepul daun tembakau itu. Pak Gun itu! Rumahnya kayak istana,” kata Teguh.

“Iya, tapi dia tidak pernah ngeronda.” Pak Ramli memasang muka masam. Seluruh kampung tahu Pak Gun memang juragan tembakau yang kaya raya. Sayangnya, dia jarang berbaur dengan warga, termasuk tidak pernah ngeronda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun