Rejosari (21/7) -- Menurut Kemenkes, stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya akibat dari kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama.Â
Kekurangan gizi terjadi sejak dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Namun, stunting baru terlihat pada saat anak berusia dua tahun. Stunting menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal dan rentang terkena penyakit.
Berdasarkan data petugas kesehatan Desa Rejosari terdapat 13 balita yang terkena stunting. Untuk mengatasi masalah tersebut petugas kesehatan bersama dengan bidan setempat melakukan upaya yaitu penyuluhan dan penuntasan.Â
Penyuluhan bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana cari menghindari stunting dan cara memenuhi gizi kepada anak agar tumbuh normal.Â
Penyuluhan ini dilakukan pada kelas ibu hamil yang telah dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Juli 2022. Pada hari tersebut, KKN Tim II Undip bertugas memberikan sosialisasi mengenai stunting.Â
Sedangkan penuntasan bertujuan untuk mendampingi anak yang terkena stuting dengan melakukan intervensi. Intervensi gizi spesifik dengan memberikan asupan makanan bergizi untuk balita (selama 120 hari).Â
Salah satu upaya pencegahan stunting yakni memenuhi gizi bagi ibu hamil. Pemenuhan gizi yang tepat dan cukup bagi ibu hamil dapat memberikan nutrisi bagi janin sehingga dapat meningkatkan berat badan bayi saat lahir.Â
Pemenuhan gizi dapat bersumber dari ikan. Ikan mengandung protein dan mineral seperti besi, kalsium dan magnesium, serta vitamin A dan D. Kandungan tersebut sangat dibutuhkan selama kehamilan untuk meningkatkan kesehatan bayi dan ibu.Â
Pada kelas ibu hamil juga dilakukan program monodisiplin yakni sosisalisasi gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) yang bertujuan untuk mengkonsumsi ikan secara teratur, dan memberikan pengetahuan mengenai kandungan ikan serta cara pengolahan ikan yang baik.
Penulis : Laudya Lathifa -- 26060119120024 -- Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lokasi : Desa Rejosari, Kecamatan Karagawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah
Dosen Pembimbing Lapangan : Damar Nurwahyu Bima, S.Si., M.Si.