Mohon tunggu...
Karnadi
Karnadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Menyukai konten tutorial dan review tempat wisata. Menulis dibeberapa blog dan website pribadi, Affiliator Shopee, Konten kreator di Youtube dan Aktif di halaman facebook.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Takabur Menjadi Penghalang Menuju Surga: Menggali Bahaya Sifat Sombong

15 Mei 2024   10:17 Diperbarui: 15 Mei 2024   10:23 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai manusia ada satu kelemahan yang sering terabaikan dan dianggap enteng ( ringan ) dampaknya. Padahal satu kelemahan ini dapat menghancurkan dan berpotensi merusak perjalanan spiritual seseorang. Apa kelemahan itu ? Yaitu sombong atau takabur. Sombong ini tidak cuma berdampak merusak secara sosial namun juga menjadi penghalang hubungan seseorang dengan Tuhanya.  Bahkan menjadi penghalang untuk mencapai kebahagiaan di surga.

Sombong atau takabur menjadi penghalang seseorang untuk masuk surga dan termasuk kategori dosa besar. Ini karena sifat sombong menciptakan jarak antara seseorang dengan Tuhanya, menggantikan rasa ketergantungannya pada Tuhan yang seharusnya ada pada diri.

Kita tentu masih ingat bagaimana iblis dikeluarkan dan diusir dari surga sebagai mahluk yang tercela karena kesombongannya. Sebelumnya iblis merupakan mahluk yang patuh pada Tuhan ( Allah SWT ). Kesombongan bisa menjadikan iblis dikeluarkan dan diusir dari surga apalagi kita yang belum tentu masuk surga. Seseorang yang sombong memiliki beberapa kecenderungan yang sering tidak ia sadari.

Pertama, seseorang yang sombong sebenarnya adalah orang bodoh. Ini bisa kita lihat ketika iblis menolak dan membangkang dengan mengatakan bahwa dirinya diciptakan dari sesuatu yang lebih baik dari Nabi Adam. Ia diciptakan dari api dan Nabi Adam dari tanah. Ini merupakan pengakuan dan alasan konyol dari iblis dan sekaligus menunjukkan kebodohanya. Kesombongan iblis yang mengklaim api lebih baik dari tanah adalah klaim sepihak yang tidak bisa dibenarkan. Kenapa ? Karena kemuliaan adalah anugrah Allah dan tidak memandang unsur pembuatnya. Buktinya banyak orang yang beriman terlahir dari seorang ibu yang tidak beriman atau sebaliknya. 

Sedangkan dari segi unsur pembuatnya sebenarnya bumi ( tanah ) jauh lebih baik dari api. Tanah memiliki karakter lembut, agung dan tenang. Sementara api memiliki karakter membakar dan gegabah. Didalam perut bumi tersimpan berbagai mineral alam yang bermanfaat bukan hanya bagi manusia tetapi juga tumbuhan dan lainnya. bahkan tidak dapat diproduksi oleh mahluk.

Kedua, seseorang yang sombong memiliki sifat pendendam. Ketika iblis beranjak keluar dari surga ia masih menyimpan dendam dan meminta penangguhan tidak mati hingga hari kiamat ( hari kebangkitan). Permintaan iblis ini tertuang dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 36-38. ia juga menyatakan akan menggoda manusia dari berbagai arah hingga menjadi penghuni neraka.

Ketiga, seseorang yang sombong hatinya dikunci. Allah akan menutup rapat hati seseorang yang sombong sehingga ia tidak akan lagi dapat menerima kebenaran dari siapapun. Firman Allah dalam surat Al mukmin ayat 35 " demikianlah Allah mengunci mati hati  orang yang sombong dan sewenang-wenang ".

Uraian diatas semoga bisa menjadi pemahaman dan pelajaran bagi kita semua bahwasanya kesombongan memiliki bahaya yang besar tidak hanya bagi kehidupan tetapi juga bagi hubungan individu dengan Tuhan. Alloh mengampuni dosa-dosa Nabi Adam setelah dikeluarkan dari surga karena memakan buah khuldi. Namun Allah tidak mengampuni kesombongan iblis. Sikap Sombong dapat menjalar menjadi bermacam sifat buruk lainya, seperti riya', iri dengki, sum'ah dan sebagainya. 

Kesombongan adalah dosa pertama yang diperbuat oleh mahkluk. 

Wallahu a'lam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun