Mohon tunggu...
Lasmie
Lasmie Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya senang menulis

Lewat tulisan , semua rasa terwakilkan . Bahkan untuk yg sulit diungkapkan .

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dapur Sederhana, Tempat Bersarang Kebahagiaan dan Kasih Sayang Keluarga

21 Februari 2018   17:56 Diperbarui: 31 Maret 2018   12:41 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlahir dari sebuah keluarga sederhana, membuat gadis yang kerap disapa Titi ini harus menentukan nasibnya sendiri . Tetap tinggal di kampung halaman namun tidak kuliah atau merantau agar bisa tetap melanjutkan kuliah. Demi membahagiakan kedua orang tuanya, anak pertama dari dua bersaudara ini pun memilih merantau ke Ibukota setelah lulus SMA. 

Keputusannya untuk meninggalkan Blora demi bisa melanjutkan sekolah dan bekerja di Jakarta, membuat gadis bertubuh tinggi ini harus tinggal jauh dari keluarga. Selain itu , ia juga harus menerima kenyataan bahwa menjadi anak rantau tidak bisa sering pulang ke kampung halaman. Saat libur semester tiba, ia juga harus tetap bekerja demi bisa membiayai kebutuhan hidup dan kuliahnya.

Meski begitu, gadis yang sangat menyukai drama korea ini tetap bersemangat dan tidak larut dalam kesedihan. Banyak hal ia lakukan saat dirinya merasa rindu kehangatan keluarga. Salah satunya yaitu memasak masakan yang biasa dimakan bersama keluarga. Atau sekedar telpon keluarga untuk mengobati rasa rindu. Titi pun tetap bersyukur, lantaran setiap hari raya tiba dirinya masih bisa berkumpul dengan keluarganya.

Langkahnya menempuh pendidikan di ibukota pun berjalan dengan baik. Kini Titi bisa bernapas lega karena bisa lulus kuliah tepat waktu. Bahkan karirnya di sebuah perusahaan pun semakin cemerlang. Bekerja sejak awal kuliah membuatnya semakin dipercaya perusahaan dan mendapatkan promosi jabatan.

Titi pun merasa bangga dan bersyukur atas semua rejeki yang ia dapatkan. Baginya, kebahagiaan dan rejeki  yang ia peroleh tidak luput dari doa kedua orang tuanya.

"Alhamdulillah , bisa lulus kuliah tepat waktu dan kerjaan juga semakin nyaman. Ini semua juga berkat doa orang tuaku yang sangat jarang sekali bertemu dengan aku" Ungkap Titi saat ditanya perihal karir dan kesuksesannya .

Kini Titi tak perlu lagi memikirkan kuliah dan tinggal fokus pada pekerjaan. Ia pun semakin giat demi membahagiakan kedua orang tua dan adiknya. 

Rutinitas yang padat di ibukota , membuat Titi semakin jarang pulang kampung kecuali saat lebaran tiba. Titi pun mengaku , rasa rindu yang amat berat kepada  keluarga kerap menghampirinya . Terlebih di Ibukota dirinya tinggal sendirian . Yang semua hal dilakukan sendiri termasuk makan . 

Di bulan penuh kasih sayang ini,  Titi pun sudah berencana untuk pulang kampung. Demi mengobati rasa rindu kepada keluarganya . Bersyukur kali ini bertepatan dengan tanggal merah , sehingga ia bisa pulang lebih lama . Semangatnya untuk pulang kampung pun semakin membara , tatkala dirinya bisa berbarengan dengan kakek dan tantenya yang habis berkunjung dari tangerang.

"iya kayaknya rejeki, tante sama kakek kan habis dari rumah om . jadi kemarin om mau umroh terus kakek sama tante kesini. Nah ini aku sekalian anter mereka pulang ke Blora, sekalian aku pulang deh.hehee..." . Ucap Titi sambil tertawa bahagia saat ditanya mengenai kepulangannya .

Perjalanan panjang pun ia tempuh bersama kakek dan tantenya sejak hari kamis malam , tepatnya tanggal 15 februari lalu. Sesampainya di kampung halaman pada hari jumat pagi, tak membuat Titi lantas beristirahat. Rasa rindu yang amat mendalam terhadap keluarga beserta rumah dan seisinya membuatnya bergegas berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga. Rasa bahagia Nampak di wajah gadis yang terkenal supel di mata teman-temannya ini. Seolah tak ingin menyia-nyiakan waktu, tak peduli capek atau ngantuk sehabis perjalanan jauh , sore harinya Titi pun langsung membereskan seisi rumah. Dilanjutkan ngobrol santai bersama sang Ibu yang kemudian bertanya kepadanya ingin dimasakkan apa esok hari .

Tiba pada hari dimana Titi ingin menciptakan kembali kehangatan keluarga yang sangat ia rindukan . Sabtu pagi usai sholat subuh, Titi  langsung bergegas menghampiri sang ibu dan adek nya yang sudah lebih dulu di dapur untuk menyiapkan masakan kesukaannya. Inilah salah satu momen yang sangat ia  inginkan selama ini. Kali ini ia bersama sang Ibu dan adek perempuannya akan membuat menu lontong sayur khas blora. Lontong berbungkus daun pisang yang proses pembuatannya lumayan lama. 

Belum mulai ia memasukkan beras ke dalam daun pisang yang sudah dibuat cetakan lontong , Titi melihat ada yang berbeda di sudut kiri dapurnya. Tabung gas berwarna Pink yang tidak lain adalah Bright gas. Warnanya yang cerah seolah menambah keceriaan Titi dan keluarganya saat berbincang sambil memasak di dapur.

Rasa penasaran terhadap keberadaan Bright gas membuat Titi langsung bertanya kepada ibunya. Percakapan pun terjadi antara keduanya.

" Bu di daerah sini udah ada bright gas juga ? tanya Titi penasaran.

" Iya udah ada Bright gas disini nduk , Ibu juga udah sekitar dua bulan pakai Bright gas " . Jawab sang ibu sambil  melihat kedua putrinya.

Titi semakin bangga dan senang, karena meski tinggal di daerah yang bisa dibilang kampung tetapi keluarganya tidak ketinggalan perkembangan jaman. Mulai dari hal hal kecil seperti ini atau yang lainnya misalnya.

Lontong sayur, ayam rica rica lengkap dengan sayur lodeh terong dan rebung khas blora yang sangat sulit ia temukan di Jakarta menjadi santapannya sabtu siang itu. Sebuah nikmat yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Bahkan menurutnya, makanan mewah dan mahal yang biasa ia temukan di Jakarta tak ada artinya saat ia sudah bisa berkumpul dengan keluarga tercinta.

Proses memasak yang berlangsung hampir 3 jam itu pun menyisakan kenangan manis yang tidak akan pernah dilupakan oleh titi . Sebuah kebahagiaan dan  kehangatan keluarga yang ia dambakan selama ini. 

Bagi Titi, dapur bukan hanya sebuah tempat untuk memasak , melainkan sebuah tempat yang bisa menciptakan rasa kasih sayang saat anggota keluarga saling bercerita serta memberikan nasihat untuk kebaikan, tempat sebuah keikhlasan bisa terlihat saat semua bisa bekerja sama untuk mewujudkan rasa masakan yang istimewa , tempat sebuah kehangatan keluarga benar benar bisa diciptakan dengan sebuah ketulusan . Serta tempat belajar agar dirinya menjadi wanita seutuhnya yang bisa memasak berbagai jenis masakan. Bahkan menurutnya, sebuah kebersamaan dan keceriaan di dapur belum tentu bisa didapatkan di tempat bagus sekalipun, apabila kita tidak bersama orang - orang yang kita cintai. 

Rasa syukur dan bahagia pun Titi ucapkan. Rindu Titi akan kebersamaan keluarga benar - benar terobati. Niat sederhana untuk mewujudkan sebuah keceriaan dan kehangatan keluarga di hari kasih sayang terwujud. Sederhana namun tak akan pernah terlupakan selamanya.

Serupa dengan Titi, sang ibu pun sangat bahagia. Bahkan beliau mengaku sangat senang setiap kali putrinya pulang kampung.

"iya seneng kalau dia pulang, pengennya disenengin , masakin apapun yang disukai .soalnya jarang pulang dan bisanya cuma telpon atau sms an aja , apalagi disana sibuk kerja , capek ga ada yang urusin. Kadang kalau kangen suka nangis sendiri. jadi ya bahagia kalau dia ada di rumah gini." Pungkas wanita yang berprofesi sebagai petani ini saat ditanya perihal perasaannya saat anaknya pulang .

Liburan kali ini pun seolah menjadi liburan paling berarti bagi Titi . Bagaimana tidak, kali ini ia bisa berbahagia dan berkumpul bersama keluarga tercintanya tanpa harus menunggu lebaran tiba. Sebuah momen di sebuah dapur dan rumah sederhana yang sangat sulit didapatkan di kota besar seperti Jakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun