Mohon tunggu...
Ujang Dede Lasmana
Ujang Dede Lasmana Mohon Tunggu... Konsultan - God spoke to me and called me to His service

Konsultan Penanggulangan Bencana. Berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang penanggulangan bencana. Pernah bekerja di PMI, Action Contre la Faim (ACF), Mercy Corps, dan pernah menjadi konsultan penanggulangan bencana di kementerian sosial dan dalam negeri, juga pernah menjadi konsultan di UN-OCHA.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cadre Training: Pelatihan Siaga Bencana Bagi Masyarakat

25 Februari 2013   03:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:45 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ADPC (Asian Disaster Preparedness Center) bekerjasama dengan Ambulans Gawat Darurat 118 (sebagai focal point program CADRE di Indonesia) menyelenggarakan pelatihan siaga bencana bagi masyarakat di dua lokasi, yaitu Jakarta Selatan dan Kab. Bogor.Pelatihan ini bernama Pelatihan CADRE (Community Action for Disaster Response) atau pelatihan siaga bencana bagi masyarakat.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan respon masyarakat setempat dengan memberikan masukan-masukan (pelatihan) teknis tambahan pada penanganan korban massal, TRIAGE (pemilahan penderita medis/trauma) , langkah-langkah mitigasi, sistem komando darurat di masyarakat, SAR dasar yang berfokus pada bahaya/ancaman bencana yang ada di wilayah masyarakat tersebut

Kenapa pelatihan bagi masyarakat dianggap penting?

Dalam rantai penyelamatan, masyarakat sebagai penolong pertama memiliki peran yang sangat penting. Bila salah satu rantai gagal dalam fungsinya maka akan mengagalkan jalannya rantai selanjutnya dan berakhir pada kegagalan sistem penyelamatan.

Di dalam waktu 24 – 72 jam pertama terjadinya bencana, masyarakat sering terpaksa menyelamatkan diri mereka sendiri dan keluarganya. Disisi lain, dalam masa ini sangat penting dalam upaya penyelamatan yang cepat dan tepat, penentuan prioritas bantuan, pengungsian yang tepat, dan permintaan serta penyiapan bantuan dari pihak luar.

Oleh karena itu maka perlulah membekali masyarakat dengan ilmu penyelamatan yang sesuai. Walaupun mereka tidak harus menjadi penyelamat profesional. Namun diharapkan mereka mampu menjalankan peran rantai penyelamatan sehingga tidak terputus.

Pondok Pinang sebagai perwakilan dari masyarakat perkotaan yang memiliki masalah dengan ancaman banjir, kebakaran dan gempa bumi dipilih sebagai percontohan pengembangan kapasitas masyarakat perkotaan.

Instruktur kegiatan ini berasal dari AGD 118, PMI, Pemadam Kebakaran DKI Jakarta dan Basarnas yang juga alumni pelatihan-pelatihan ADPC (MFR, CSSR dan CADRE).

Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan komposisi 70/30 untuk praktek dan teori.

Materi yang disampaikan adalah:


  1. Hazard/ancaman dan kelompok siaga bencana masyarakat
  2. Kesiapsiagaan keluarga dan respons bencana
  3. Pertolongan Pertama dan Resusitasi jantung Paru
  4. Incident Command System dan Triage
  5. Manajemen Jenazah
  6. Penanggulangan kebakaran
  7. Dasar-dasar SAR (Urban SAR)
  8. Kedaruratan di air
  9. Praktek komprehensif.

Menurut Asti (ADPC country Coordinator) dari AGD 118, pelatihan ini diharapkan agar masyarakat tidak panik dan mampu memberikan pertolongan dasar di waktu emas. Kegiatan ini akan dilanjutkan di Kabupaten Bogor sebagai perwakilan wajah perdesaan dan pelatihan untuk mencetak instruktur-instruktur CADRE.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun