Mohon tunggu...
Tugu Lasara
Tugu Lasara Mohon Tunggu...

Petani Nomaden

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Taman Suropati, Jendela Hijau Jakarta

28 September 2015   11:05 Diperbarui: 28 September 2015   12:34 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diluar akhir pekan, Taman  Suropati juga jeda. Banyak pengendara motor dan mobil memilih singgah setelah lepas dari kemacetan dikawasan segitiga emas Jakarta: Kuningan, Sudirman, dan MH Thamrin. Mereka biasanya duduk untuk melepas lelah sambil memesan makanan dan minuman. Kala malam, Taman Suropati merupakan titik temu dari para pekerja kantoran sebelum pulang ke rumah. Juga muda-mudi yang mencari angin.

Pengunjung pun dimanjakan dengan fasilitas yang serba ada. Taman ini dilengkapi dengan internet  hot spot. Tidak lupa, toilet umum yang terletak di pos polisi dekat lampu merah yang mengarah ke jalan Diponegoro. Keberadaan pos polisi  memberikan rasa aman bagi pengunjung. Apalagi sesekali polisi berjalan mengitari taman.

Taman Suropati jauh dari sekadar taman. Taman ini menyimpan enam prasasti negara pendiri ASEAN. Prasasti-prasasti itu menampilkan moto dari setiap negara: Indonesia dengan peace (perdamaian), Singapura dengan spirit of ASEAN (semangat ASEAN), Thailand dengan fraterniti (persaudaraan), Malaysia dengan peace, harmony, and one, Filiphina dengan rebirth (kelahiran kembali), dan Brunei Darussalam dengan harmony (keharmonisan). Pertanyaan menggodanya, apakah Brunei termasuk pendiri ASEAN? Brunei baru bergabung pada 7 Januari 1984.

Taman Suropati adalah wadah hijau penyaji kegiatan sosial, olahraga, ekonomi, seni, hingga mengajarkan perilaku sehat dan cinta lingkungan. Siang-malam menaungi masyarakat Jakarta untuk beraktivitas. Taman ini mempertemukan semua elemen  masyarakat tanpa memandang kaya,  miskin, pekerjaan, dan jabatan. Anak-anak, seniman, olahragawan, pekerja kantoran, pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga, tumplek blek. Ini wadah semua wisata: keluarga, kuliner, alam, kebudayaan dan kesenian, religi dan sejarah.

Taman Suropati jelas tak cukup menampung masyarakat Jakarta. Apalagi jawaban bagi masalah lingkungan, seperti banjir. Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Ruang Terbuka Hijau, terutama Pasal 17 ayat 5 menyatakan kawasan hutan paling sedikit 30 persen dari luas daerah aliran sungai. Taman Suropati, Menteng, dan Situ Lembang adalah sedikit taman yang sukses menyedot pengunjung. Untuk itu, pemprov DKI Jakarta harus terus memperbanyak RTH sebagai penyeimbang hutan beton di Jakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun