
Soal kerindangan Taman Suropati cukup teduh dan sejuk. Taman ini memiliki beberapa tanaman, seperti mahoni (swietania mahagoni), sawo kecik (chrysophilliumsp), ketapang (terminalia cattapa), tanjung (mimusop elengi), bungur (lagerstromea loudonii), dan khaya (khaya senegalensis). Berdasarkan data yang tertera dipapan informasi taman, jumlah pohon gede alias pelindung ada 93.
Mengajarkan Aktivitas Positif
Sebagai tempat berkumpul, taman mampu mempertemukan berbagai kalangan yang akhirnya melakukan aktivitas sesuai minat. Beberapa komunitas tumbuh atau hanya sesekali beraktivitas di Taman Suropati. Yang paling terkenal adalah Taman Suropati Chamber (TSC). Komunitas yang bergerak dibidang kesenian, khususnya biola. TSC latihan rutin setiap hari minggu.
Adalah Agustinus Esthi Sugeng Dwiharso atau lebih beken dipanggil Ages yang mempelopori lahirnya TSC. TSC berdiri delapan tahun silam. TSC menjadi wadah kreatif bagi anak-anak dan remaja yang ingin belajar seni musik. Komunitas ini mampu menyalurkan bakat dan mengarahkan anak-anak dan remaja pada aktivitas yang bermanfaat. TSC bukan sekedar komunitas kongkow belaka tapi sudah unjuk gigi hingga Istana Merdeka.

Keadaan lingkungan taman yang terurus: bersih dan tertata rapi, mengajarkan perilaku cinta lingkungan. Pengunjung dengan sadar atau akan malu membuang sampah sembarangan dan merusak taman. Tempat sampah berada diberbagai sudut: ada yang khusus sampah kering dan basah, serta berbagai bentuk unik, seperti buah apel, manggis, dan katak. Ini mendorong anak-anak menjadi senang membuang sampah pada tempatnya.
Namun, masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan, terutama puntung rokok. Pengelola sudah mengantisipasi tangan-tangan tak bertanggung jawab  yang merusak keindahan dan mengotori taman. Penata taman dan tukang sapu selalu stand by untuk merapikan kerusakan tanaman dan membersihkan taman. Rumput dan tanaman selalu disiram pada pagi dan sore.
Menghidupkan Perekonomian dan Menghibur
Ada gula, ada semut. Dimana ada keramaian pasti ada pedagang. Â Pedagang Taman Suropati, mulai dari yang menggunakan gerobak dorong, dipukul, hingga mobil. Menunya, bubur ayam, bakso, bakwan malang, nasi pecel, nasi bebek, nasi goreng, tahu gejrot, aneka minuman ringan dan buah segar, berderet disekeliling taman. Ada juga pedagang mainan anak, seperti balon udara dan gelembung balon sabun. Tinggal pilih sesuai kesukaan dan isi kantong.
Taman Suropati adalah jeda. Para muda-mudi banyak yang datang kesini, mulai dari nongkrong, bercengkrama, hingga memadu kasih. Tak melulu menikmati hijaunya alam, mereka akan disuguhi berbagai kegiatan, sepertinya yang menarik bagi mereka adalah musik. Pada malam minggu biasa ada pagelaran musik akustik. Tentu ini menambah keramaian dan membantu melepas penat.