Mohon tunggu...
Sarasvati
Sarasvati Mohon Tunggu... Content Writer

Pekerja media yang senang menulis hal-hal yang sedang tren maupun lawas.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jangan Sampai Jadi "Merdu di Pasar, Merana di Jalan"

2 September 2025   19:02 Diperbarui: 2 September 2025   19:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burung di dalam sangkar. (PIXABAY/NUZREE)

Bagi sebagian orang, burung kicau itu hobi. Tapi bagi penjual burung di Jakarta, ia bisa jadi urusan perut.

Di Pasar Pramuka, Pasar Burung Barito, atau kios-kios kecil di pinggiran kota, transaksi burung kicau sudah jadi denyut ekonomi harian.

Burung bisa pindah tangan ke pembeli di luar kota, bahkan ratusan kilometer jauhnya.

Pertanyaannya, bagaimana caranya mengirim mereka dengan selamat?

Dulu, solusi paling gampang adalah naik bus atau titip travel. Tapi risiko besar. Burung bisa kepanasan, kehabisan pakan, atau sekadar stres karena perjalanan terlalu lama.

Belum lagi kalau sopirnya asal taruh kandang di bagasi bersama koper. Jadilah cerita burung yang "merdu di pasar, merana di jalan."

Itu sebabnya banyak penjual kini melirik kereta api sebagai akomodasi untuk mengantarkan barang dagangan mereka.

Tinggal bungkus kandang dengan rapi, masukkan ke kotak, urus dokumen sederhana, dan burung bisa berangkat dengan kereta barang.

Gerbongnya lebih stabil daripada bus, waktu tempuh lebih jelas, dan risiko macet hilang.

Seorang pedagang burung di Pramuka pernah berseloroh, "Kalau burungnya dikirim pakai kereta, paling-paling pulangnya cuma bawa logat baru, bukan sakit."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun