Saparua, INFO_PAS -- Kanwil Ditjenpas Maluku, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Saparua kembali melanjutkan penanaman bibit sayuran, kali ini menanam bibit kangkung. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari program ketahanan pangan yang digalakkan oleh Lapas, sekaligus sebagai sarana pembelajaran dan pemberdayaan warga binaan. Dengan menanam sayuran sendiri, warga binaan dapat belajar mengelola lahan secara produktif, merawat tanaman, dan memahami proses pertumbuhan tanaman dari bibit hingga panen. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama antarwarga binaan, sekaligus menyediakan bahan pangan yang bergizi bagi kebutuhan sehari-hari di Lapas. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, (05/09).
Penanaman bibit kangkung dilakukan secara langsung oleh dua orang warga binaan yang didampingi petugas lapas. Kegiatan ini berlangsung di lahan khusus yang telah disiapkan sebelumnya, dengan sistem pengolahan tanah dan penyiraman yang teratur agar pertumbuhan bibit kangkung dapat optimal. Hadirnya petugas pendamping memastikan proses penanaman berlangsung lancar, aman, dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Kepala Lapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menekankan pentingnya kegiatan ini bagi warga binaan. "Kegiatan menanam sayuran seperti kangkung ini tidak hanya menambah keterampilan praktis, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan. Selain itu, program ini mendukung ketahanan pangan di lingkungan Lapas dan memberikan manfaat nyata bagi warga binaan," ujarnya.
Hal ini selaras dengan tujuan Kakanwil Ditjenpas Maluku untuk mendorong program ketahanan pangan di lingkungan Lapas. Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan apresiasi atas program positif ini, "Langkah nyata Lapas Saparua dalam memberdayakan warga binaan melalui kegiatan bercocok tanam menunjukkan program yang positif dan bermanfaat bagi seluruh warga binaan," ucap kakanwil.
Bibit kangkung dipilih karena mudah tumbuh dan perawatannya relatif sederhana, sehingga cocok ditanam di lingkungan Lapas. Tanaman ini juga cepat panen dan dapat dipanen secara bertahap, sehingga memberikan manfaat lebih cepat bagi kebutuhan sayuran di Lapas. Warga binaan dilibatkan secara aktif dalam seluruh tahap, mulai dari persiapan media tanam, penanaman bibit, hingga perawatan harian. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan sekaligus memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat.
Selain manfaat edukatif, kegiatan penanaman ini juga mendukung program keberlanjutan lingkungan di Lapas Saparua. Tanaman yang tumbuh nantinya akan dipanen secara bergilir dan dapat digunakan untuk konsumsi bersama, sehingga membantu memenuhi kebutuhan sayuran di lingkungan Lapas.
Dengan dukungan petugas dan antusiasme warga binaan, Lapas Saparua terus berupaya menciptakan lingkungan yang produktif, edukatif, dan mendukung ketahanan pangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI