Lapas Lamongan Fasilitasi Kunjungan Keluarga bagi Napiter : Upaya Humanisasi dan Deradikalisasi

Lamongan, 15 Mei 2025 -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur menunjukkan komitmennya dalam mendukung program deradikalisasi nasional dengan memfasilitasi kunjungan keluarga bagi narapidana tindak pidana terorisme (napiter). Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pembinaan berbasis kemanusiaan yang diharapkan dapat memperkuat aspek psikososial para napiter dalam menjalani masa hukuman.

Plh. Kepala Lapas Lamongan, Suyanto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan kunjungan ini bukan hanya menjadi bentuk pemenuhan hak warga binaan, tetapi juga menjadi strategi pembinaan yang menitikberatkan pada peran keluarga dalam mendukung proses deradikalisasi. "Kami percaya bahwa peran keluarga sangat signifikan dalam membentuk kembali pola pikir dan sikap narapidana, khususnya yang terlibat dalam jaringan terorisme. Hubungan emosional yang terjalin dengan baik dapat menjadi kunci perubahan perilaku mereka," ujarnya.

Kunjungan keluarga dilaksanakan dalam suasana yang aman, tertib, dan penuh kehangatan. Protokol keamanan tetap diberlakukan dengan ketat, mulai dari proses verifikasi identitas pengunjung, pemeriksaan barang bawaan, hingga pengawasan selama kegiatan berlangsung. Namun demikian, pihak Lapas memastikan bahwa suasana tetap kondusif dan nyaman agar interaksi antara napiter dan keluarganya berjalan dengan baik.

Dalam pelaksanaannya, Lapas Lamongan bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait seperti Densus 88 Antiteror, Kodim 0812 Lamongan, dan BIN Lamongan. Kolaborasi ini mencakup pendampingan psikologis, pemantauan intensif, serta evaluasi terhadap perkembangan napiter pasca kunjungan.

Selain memberikan dukungan moral, keluarga juga diharapkan turut berperan dalam pengawasan pasca-pembebasan nanti. Pendekatan ini sejalan dengan program reintegrasi sosial yang diusung Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, yang menempatkan keluarga dan masyarakat sebagai bagian penting dalam pemulihan dan pembinaan mantan napiter.