Mohon tunggu...
La Ode Ramadhan Arifin
La Ode Ramadhan Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang gemar menulis esai dan mendaki gunung.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apakah Deforestasi Berpengaruh Terhadap Bencana Banjir?

17 Maret 2025   06:57 Diperbarui: 17 Maret 2025   06:57 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Area Terdampak Banjir

Akhir-akhir ini banyak daerah di Indonesia yang mulai merasakan bencana banjir, seperti banjir Jakarta. Kondisi tersebut dapat dilihat dari fenomena banjir yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia yang dulunya tidak terdampak banjir dan sekarang sudah menghadapi bencana banjir, bahkan banjir sudah menjadi rutinitas tahunan. Beberapa daerah tersebut, seperti di Penajam Paser Utara, Kota Kendari, Makassar dan berbagai daerah lainya.

Apa yang menyebabkan bencana banjir di berbagai daerah?

Faktor penyebab banjir sangat beragam, seperti curah hujan yang tinggi, kurangnya area resapan air, sistem drainase yang tidak tertata dan deforestasi yang masif. Walaupun banjir diakibatkan oleh berbagai faktor kolektif, namun pada tulisan saya kali ini hanya akan meninjau pengaruh deforestasi terhadap terjadinya bencana banjir.

Deforestasi dimaknai sebagai hilangnya areal tutupan hutan akibat aktivitas manusia maupun faktor alamiah. Deforestasi lebih dominan terjadi akibat aktivitas manusia, khususnya di area perkotaan yang mengakibatkan deforestasi secara permanen. Contoh aktivitas deforestasi di perkotaan adalah konversi hutan menjadi area perumahan, pembangunan ruko dan kawasan industri. Deforestasi di area perkotaan cenderung masif dilakukan karena keterbatasan lahan yang diikuti dengan kebutuhan lahan yang begitu mendesak untuk berbagai kepentingan manusia.

Apa peran  deforestasi dalam menyebabkan bencana banjir?

Area tutupan hutan yang hilang akibat deforestasi menyebabkan jasa ekosistem hutan, khususnya dalam siklus hidrologis juga ikut hilang. Hal tersebut tidak terlepas dari salah satu fungsi krusial hutan yaitu sebagai penyimpan air tanah. Ketika terjadi hujan, sistem perakaran pada pohon-pohon yang terdapat di hutan akan menyerap dan menyimpan air tanah. Kemudian, air tanah tersebut akan dikeluarkan pada musim kemarau dan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk keperluan metabolismenya.

Menurut Jurnal Hutan Lestari, deforestasi di dekat areal sungai akan meningkatkan debit air sungai. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya volume aliran air permukaan (run-off) yang tidak lagi diserap oleh pohon pada musim hujan, sehingga air tersebut langsung mengarah ke daerah aliran sungai. Kondisi tersebut mengakibatkan sungai yang mengalir di area perkotaan dapat meluap sebab tidak dapat menampung debit air yang berlebihan. Peningkatan debit air sungai diperburuk lagi oleh pendangkalan dan tersumbatnya aliran sungai di perkotaan akibat sampah yang mencemari badan sungai.

Banjir yang terjadi di Bekasi dan Jakarta adalah contoh konkrit bagaimana kerusakan hutan di kawasan Bogor menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap bencana banjir di dua kota besar tersebut. Menurut catatan WALHI Jawa Barat, daerah Bogor seperti wilayah Puncak, Jonggol, Cikeas, Sentul dan Hambalang yang seharusnya dapat menjadi daerah resapan air, justru dikonversi menjadi pemukiman dan area destinasi wisata. Hal tersebut mengakibatkan banjir mengalir sampai ke daerah Bekasi dan Jakarta.

Dua kasus terjadinya banjir di Bekasi dan Jakarta yang salah satunya diakibatkan oleh deforestasi harus menjadi pelajaran penting bagi daerah lainya di Indonesia agar dapat mengantisipasi bencana banjir. Pencegahan praktik deforestasi harus menjadi perhatian pemerintah dalam sistem tata kelola lingkungan untuk menurunkan potensi banjir.

Pembangunan yang hanya berkiblat pada keuntungan ekonomi tanpa mempertimbangan daya dukung hutan akan berakibat pada bencana ekologis yang berkepanjangan dan kerugian ekonomi yang lebih besar. Oleh sebab itu, pemerintah dalam harus lebih bijak dalam pengelolaan lingkungan hidup, khususnya hutan yang memiliki fungsi dan jasa ekologi yang kompleks demi tercapainya pembangunan ekonomi dan keberlangsungan lingkungan hidup yang harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun