Mohon tunggu...
Lan Sir
Lan Sir Mohon Tunggu... Human Resources - Sinabung Belum Usai

Salah... Perbaiki lagi Gagal... Coba lagi Jatuh... Bangkit Lagi Never Give Up... Sampai Tuhan Berkata Waktunya Kembali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kepsek Permainkan Dana Bos, Didemo Pelajarnya (SMAN 1 TIGANDERKET)

16 September 2019   18:33 Diperbarui: 16 September 2019   18:40 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Gambar: Ratusan Pelajar SMA Negeri 1 Tiganderket Saat aksi Demo di lapangan sekolah (Senin 16 September 2019)

Ratusan siswa SMA Negeri 1 Tiga Nderket, di Jalan Pendidikan, Desa Tiga Nderket, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menggelar aksi demo menuntut pihak Sekolah tentang transparansi dana BOS serta perbaikan-perbaikan fasilitas sekolah yang telah rusak dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, Senin (16/09/2019) sekira pukul 11.00 WIB.

        Berdasarkan keterangan yang dihimpun, sejak pagi hari ratusan siswa dari kelas X, XI, dan XII sudah berkumpul di lapangan sekolah. Dengan membawa spanduk dan kertas yang ditulis, para siswa ini meminta kepada Kepala Sekolah, Jasua Surbakti, mengenai kejelasan Dana BOS yang diduga adanya penyelewengan dana.

Begitu juga dengan fasilitas-fasilitas milik sekolah yang rusak dan tidak diganti, seperti ruang sekolah yang atapnya jebol, jendela yang pecah, pembatas ruangan sekolah yang menggunakan karton, dan kamar mandi yang rusak dan tak layak.

Salah seorang siswa, Replita br Ginting (16), mengatakan kalau selama dua tahun belajar di sekolah tersebut, fasilitas sekolah yang rusak belum diperbaiki.

"Aku udah 2 tahun disini bang, tapi sejak masuk sampe sekarang, atap jebol, kaca pecah, kamar mandi, masih rusak bang, Gak diperbaiki. Jadi kemana ini dana BOS nya? Kami minta kejelasan dan transparan soal dana bos itu, kemana ditujukan," terangnya.

Lanjutnya dirinya mengaku kalau buku pelajaran di perpustakaan yang sangat sedikit yang menyusahkan siswa ketika hendak menyelesaikan tugas sekolah.

"Buku kami juga gak ada di perpustakaan, kalau kami mau cari referensi buku itu gak ad dan kurang," kesal siswi kelas XI ini.

Dirinya juga mengatakan kalau seluruh siswa pada saat masuk pelajaran baru dimintai uang sebesar Rp. 500 ribu, dengan alasan untuk membangun jalan gang menuju sekolah yang rusak.

"Diawal kami dkutip uang 500 ribu, katanya mau diperbaiki gang jalan ke sekolah karena rusak. Tapi sampe sekarang udah 2 tahun, masih juga belum diperbaiki," tambahnya.

Para siswa pun berharap kepada pihak sekolah, khususnya Kepala Sekolah untuk menjelaskan perihal transparansi dana BOS yang masuk ke sekolah. Dan berharap agar fasilitas di sekolah untuk kepentingan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

# Siswa Bertindak Anarkis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun