Mohon tunggu...
Meisye Massie
Meisye Massie Mohon Tunggu... profesional -

Segala yang terbaik dariku adalah untuk TUHAN.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi Stress

15 Maret 2011   07:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:46 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stress atau tekanan sering dialami oleh kita semua. Dimanapun kita berada, dengan siapa kita berkomunikasi, pikiran tentang masa lalu dan masa depan, semuanya dapat menyebabkan stress.

Peneliti Thomas H. Holmes dan Richard H. Rahe membentuk skala penyesuaian tingkat masyarakat, yang mendaftarkan peristiwa-peristiwa kehidupan sesuai dengan masing-masing tingkat tekanan: kematian pasangan hidup : 100, perasaan sakit atau luka pribadi  : 53, perpindahan tempat tinggal karena tugas : 20. Seseorang dengan akumulasi nilai 200 atau lebih pada waktu yang berbeda mencapai 50 persen mengalami rasa sakit, seorang yang mencapai 300 atau lebih akan mencapai titik krisis.

Bagaimanapun stress harus diatasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi stress.

1. Share. Bagikan stress kita, itu akan seperti saluran yang terbuka untuk air yang sebelumnya dibendung. Kepada siapa? Tempat curahan hati yang terpercaya adalah melalui doa kepada ALLAH.  Mencari ALLAH pada waktu dan tempat yang sunyi merupakan obat yang terbaik bagi tekanan yang kita alami.

2. Mengingat. Stress diakibatkan oleh peristiwa pahit yang kita alami. Ketika stress, ingatlah semua peristiwa manis yang pernah kita alami. Berpeganglah pada kenangan-kenangan tentang bagaimana ALLAH telah bekerja dalam kehidupan masa lalu kita. Jika kita mendapatkan peristiwa yang manis setelah melalui peristiwa yang pahit di masa yang lalu, maka hal yang sama akan terjadi lagi. Semua tekanan dapat diatasi dengan pertolongan TUHAN.

3. Berhati-hati terhadap keberhasilan dan peristiwa menyenangkan. Jatuh dari ketinggian lebih sakit daripada jatuh dari tempat yang rendah. Ketika kita sedang di 'atas' kendalikan diri kita, sikap bersyukur lebih bijaksana daripada menikmati kepuasan diri.

4. Kehadiran orang lain. Berada di sekeliling teman atau keluarga dapat memberikan kenyamanan.

5. Meringankan beban orang lain. John D. Rockefeller (1839-1937) memberikan sebuah contoh untuk keluar dari tekanan melalui memindahkan pusat perhatian dari diri sendiri kepada orang lain.  Pada tahun 1879 perusahaannya, Standard Oil, menangani 90 persen pekerjaan penyulingan minyak di Amerika Serikat. Pada usia 50 tahun ia telah menjadi orang terkaya. Tetapi pada tahun 1891 ia mengalami serangan penyakit dan hampir mati. Akan tetapi, ia mulai pulih dari penyakitnya hanya dalam beberapa bulan. Ia mulai makan makanan yang sederhana, istirahat, dan berolaraga, ia memutuskan untuk membagi keuntungannya dan menghabiskan sisa 40 tahun hidupnya sebagai seorang dermawan. Pada awal abad dua puluh ia memperoleh keuntungan mendekati $900 juta. Sumbangannya telah membawa banyak manfaat di seluruh dunia. Dan bagi dirinya sendiri, umurnya diperpanjang hampir dua kali 50 tahun, hidup dalam kepuasan sampai mencapai umur 97 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun